EtIndonesia. Polisi Prancis menyatakan bahwa terjadi kecelakaan maut yang melibatkan mobil listrik Tesla di kota kecil Niort, Prancis Barat. Mobil tersebut menabrak rambu jalan dan terbakar, mengakibatkan empat orang di dalamnya tewas.
Menurut laporan Associated Press, juru bicara polisi, Eric Hoarau, menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi pada Sabtu (12/10) malam, dan kemungkinan mobil melaju terlalu cepat sebelum menabrak rambu di tepi jalan, namun penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan. Dia mengatakan: “Jejak di tanah dan rambu yang terpotong menunjukkan kemungkinan adanya masalah kecepatan.”
Namun, tidak ada saksi mata, yang membuat penyelidikan menjadi lebih rumit. Pengemudi dan tiga penumpang tidak berhasil menyelamatkan diri setelah baterai mobil rusak dan menyebabkan kebakaran.
Four people were killed in France after a Tesla electric car caught fire, as police now investigate the cause of the inferno.
— MassiVeMaC (@SchengenStory) October 13, 2024
The blaze occurred outside the city of Niort on Saturday at around 10.45pm local time (9.45pm BST), causing the deaths of the driver and three pic.twitter.com/ScuQG52aHf
Ini merupakan kecelakaan kedua yang melibatkan mobil listrik Tesla dalam dua hari berturut-turut, di mana kebakaran baterai menyebabkan kematian. Sehari sebelumnya, di Korea Selatan, Tesla juga mengalami kecelakaan serupa. Meskipun api berhasil dipadamkan dalam waktu 10 menit, pintu mobil tidak bisa dibuka, sehingga pengemudi tewas.
Pada bulan Desember, Tesla menarik lebih dari dua juta kendaraan di Amerika Serikat dan Kanada. Menurut regulator AS, muncul risiko yang terkait dengan perangkat lunak autopilot dan potensi “peningkatan risiko tabrakan”.
Kebakaran yang dipicu oleh baterai lithium-ion yang ditemukan pada barang debutan baru, seperti sepeda listrik, skuter listrik, dan kendaraan listrik sedang meningkat di Inggris.Kebakaran baterai e-bike telah meningkat sebesar 70 persen pada tahun 2023, dengan 270 mesin bertenaga litium terbakar pada tahun lalu. (jhn/yn)