New Tang Dynasty TV
Kasus perdagangan bayi terungkap di Tiongkok. Ini diketahui dari laporan media daratan Tiongkok Red Star News. Isi laporan menyebutkan seorang wanita bernama Zhong, yang berpengalaman dalam perdagangan bayi di Tiongkok selama bertahun-tahun.
“Saya sudah melakukan ini selama tujuh tahun. Saya telah menjual banyak bayi dan membantu pembeli mengurus sertifikat kelahiran, sampai saya sendiri tidak bisa menghitungnya lagi, dan belum pernah gagal,” ujarnya.
Zhong mengklaim bahwa dia memiliki “orang dalam” di rumah sakit yang bisa membantu pembeli mendapatkan bayi berdasarkan preferensi jenis kelamin. Harga bayi perempuan adalah RMB.140 ribu (Rp 300 juta) sementara bayi laki-laki adalah RMB.160 ribu (Rp 348 juta)
Kemudian, jika sudah ada bayi yang berasal dari sumber yang tidak jelas, dia juga menawarkan untuk mengurus sertifikat vaksinasi bayi baru lahir dengan biaya RMB.20 ribu . Untuk sertifikat kelahiran asli yang dikeluarkan oleh rumah sakit, biayanya adalah RMB.180 ribu , termasuk layanan pendaftaran keluarga.
Zhong juga mengatakan bahwa bayi laki-laki maupun perempuan tersedia dan dapat dibeli, cukup dengan memberitahu kebutuhan lebih awal. Tahun ini, dia sudah menjual lebih dari 20 bayi. Setelah pembeli membayar uang muka, mereka hanya perlu menyerahkan kartu identitas kedua orang tua dan menunggu bayi tiba. Zhong bahkan menunjukkan bukti pembayaran uang muka dari “pelanggan” berupa tangkapan layar transfer bank untuk menunjukkan bahwa bisnisnya “ramai”.
Dia menyatakan, “Baik membeli bayi maupun mengurus pendaftaran keluarga, tidak pernah ada masalah.”
Kepada wartawan Red Star News, Zhong mengatakan bahwa dia mendapat keuntungan sekitar RMB.5.000 untuk setiap bayi yang dijual. Dia juga mengklaim bahwa menjual bayi adalah “perbuatan baik”: “Saya membantu anak-anak yang di masa depan mungkin tidak bisa bersekolah untuk mendapatkan pendaftaran keluarga, dan membantu keluarga yang tidak bisa memiliki anak untuk mewujudkan impian mereka.”
Transaksi Jual-Beli Bayi, Wartawan Menyaksikannya Secara Langsung
Pada 19 Oktober malam, seorang wartawan Red Star News menyaksikan secara langsung sebuah transaksi penjualan bayi. Perantara bernama Su menunjukkan sertifikat kelahiran yang menyatakan bahwa bayi laki-laki tersebut lahir pada 6 Oktober di sebuah rumah sakit di Kota Jiangyin.
Sekitar pukul 22.00, sesuai permintaan Su, pembeli mengendarai mobil menuju pintu hotel, kemudian mengikuti kendaraan yang ditumpangi Su ke sebuah persimpangan di kawasan industri. Di sana, sebuah mobil berwarna putih sudah menunggu, dan sopir mobil tersebut meminta agar hanya dua orang pembeli yang bisa naik, sementara yang lainnya tetap menunggu.
Setelah pembeli berganti kendaraan, mobil putih tersebut melanjutkan perjalanan dan berhenti di tempat parkir sebuah kompleks perumahan. Sopir kemudian membawa turun sebuah dokumen perjanjian adopsi dan mengklaim bahwa bayi dibawa bersama istrinya. Pembeli diminta untuk tetap di dalam mobil.
Setelah bayi laki-laki diserahkan, mobil putih itu kembali ke persimpangan untuk bertemu dengan mobil pembeli. Selain bayi, sopir juga memberikan laporan medis dan buku vaksinasi kepada pembeli. Pembeli kemudian menyerahkan kantong plastik berisi uang tunai kepada Su, yang kemudian kembali ke mobil putih untuk menghitung uang tersebut dan membaginya. Setelah itu, mobil putih dan kendaraan pembeli pergi meninggalkan lokasi.
Menurut Su, bayi laki-laki tersebut dijual dengan harga RMB.150 ribu , di mana RMB.78 ribu diberikan kepada sopir sebagai penjual, sedangkan sisanya adalah biaya untuk perantara.
Su juga menyatakan bahwa sebaiknya transaksi dilakukan dengan uang tunai. Jika pembayaran dilakukan secara online, harus ada pemberitahuan terlebih dahulu. Dia akan membuat rekening penerimaan pembayaran khusus, dan setelah uang diterima, dana tersebut akan ditransfer ke luar negeri, lalu akun pembayaran akan ditutup. Dia juga akan menghapus informasi identitas pembeli dan riwayat percakapan dengan pembeli.
Su mengungkapkan bahwa dia telah berhasil menjual lebih dari sepuluh bayi tahun ini, dengan rata-rata dua transaksi berhasil setiap bulan. “Bulan lalu, saya mendapat RMB.80 ribu ,” kata Su. Dia juga sempat bertanya kepada relawan anti-perdagangan manusia, Shangguan Zhengyi, tentang minatnya untuk membeli bayi dari Yinchuan dan Suzhou. Setelah Shangguan ragu-ragu, Su dengan cepat mengatakan bahwa kedua bayi tersebut sudah terjual. Bulan ini, selain menjual bayi di Wuxi, Su juga mengaku pernah melakukan penjualan di Changsha.
Pembagian Tugas Sindikat Perdagangan Bayi, “Bos” Menyediakan Sumber Bayi
Su menjelaskan bahwa dirinya hanya menyediakan bayi sudah lahir, sedangkan bayi yang belum lahir harus dipesan terlebih dahulu dengan pembayaran uang muka. Sumber bayi didapatkan dari seseorang yang disebut “Bos”.
Menurut Su, “Bos” adalah pemimpin tim dan berusia sekitar 30-an tahun. “Bos” merupakan kerabat Su yang mendirikan perusahaan media di Linfen, Shanxi. Banyak karyawan perusahaan tersebut yang bekerja di bidang media, namun ada pula yang terlibat dalam perdagangan bayi. Ada enam orang yang disebut sebagai “manajer” di jaringan ini, termasuk Su, yang bertanggung jawab atas aktivitas perdagangan bayi dan tinggal di sebuah kompleks vila di Taiyuan. Perusahaan tersebut juga menyediakan asuransi sosial untuk mereka.
Dari enam “manajer” tersebut, dua orang bertanggung jawab atas kontak dengan pembeli. Mereka memiliki lebih dari 20 akun media sosial di satu platform untuk berkomunikasi. Dua orang lainnya menangani dokumen seperti sertifikat kelahiran dan pendaftaran keluarga, yang biayanya berkisar antara RMB.20 hingga 30 ribu . Mereka mengklaim dapat membuat sertifikat kelahiran yang menyatakan pembeli sebagai orang tua bayi, bahkan bisa memilih tanggal kelahiran. Mereka bekerja sama dengan rumah sakit untuk mendapatkan kuota. Dua orang sisanya, termasuk Su, bertugas bepergian ke seluruh daratan Tiongkok untuk mengurus keperluan lainnya. (Hui)