Kisah Tragis Tentang Apa yang Terjadi Ketika Seorang Anak Berusia 10 Tahun Tanpa Sengaja Membawa Kapsul Radioaktif ke Dalam Rumahnya

EtIndonesia. Satu tindakan kecil oleh seorang anak laki-laki berusia 10 tahun mengakibatkan banyak anggota keluarganya meninggal karena keracunan radiasi dalam sebuah insiden yang memilukan.

Mendapatkan bahan radioaktif bukanlah hal yang mudah, tetapi dalam satu insiden pada tahun 1962, seorang anak entah bagaimana berhasil mendapatkan kapsul radioaktif.

Sayangnya, hal ini membawa malapetaka bagi dirinya dan keluarganya.

Anak laki-laki berusia 10 tahun dari Meksiko ini menemukan kapsul kobalt-60 radioaktif dan membawanya pulang di sakunya, kemungkinan besar tanpa mengetahui apa itu atau seberapa berbahayanya.

Rupanya, kapsul tersebut tidak berada dalam pelindung yang tepat, yang seharusnya dapat mengendalikan dan mengurangi area radiasi di sekitarnya.

Lebih buruk lagi, bukan hanya dirinya yang terpapar radiasi, tetapi seluruh keluarganya juga.

Insiden tragis itu terjadi pada tahun 1962, dan masih belum jelas bagaimana anak itu dapat menemukan benda itu.

Selama bertahun-tahun, orang-orang berspekulasi, dengan beberapa yang menyatakan bahwa dia menemukannya di tempat pembuangan sampah atau di ladang, atau bahwa kapsul itu sudah ada di taman rumah di Mexico City tempat anak berusia 10 tahun itu dan keluarganya pindah pada bulan Maret 1962.

Menurut laporan ilmiah IFL, sebuah laporan tentang keracunan oleh seorang dokter menyatakan: “Sumbernya diserahkan kepada keluarga untuk dijaga dan diawasi tanpa ada anggota keluarga yang mengetahui dengan pasti wadah apa itu dan apa isinya.”

Setelah menemukan benda itu, anak itu meninggal 38 hari kemudian. Sayangnya, dia telah menyimpan kapsul itu di sakunya selama beberapa hari sebelum ibunya menemukannya dan menaruhnya di lemari dapur.

Ini berarti anak kecil itu secara teratur dan terus-menerus terpapar radiasi.

Di dalam lemari, bahan radioaktif itu diletakkan di samping beberapa gelas minum, dan selama berminggu-minggu mulai menghitamkannya.

Namun, keluarga itu tidak menyimpulkannya dan tidak menyadari bahwa menghitamnya gelas bisa jadi merupakan tanda paparan radiasi.

Yang memilukan, ibunya (yang sedang hamil saat itu), neneknya, dan saudara perempuannya yang berusia dua tahun juga meninggal beberapa bulan setelah kematian anak laki-laki itu akibat paparan radiasi.

Ayah dari keluarga itu, yang dikatakan telah terpapar 900-1.200 dosis radiasi yang diserap (rad), adalah satu-satunya yang selamat.

Sebagai perbandingan, putranya telah terpapar 4.700-5.200 rad. (yn)

Sumber: unilad