Israel Telah Menghancurkan Sistem Komando Hezbollah, Kemungkinan akan Segera Mengakhiri Operasi Baru-baru ini

EtIndonesia. Israel hampir menghabisi seluruh tingkat atas Hezbollah di Lebanon, IDF pada tanggal 24 mengeluarkan pernyataan bahwa operasi melawan Hezbollah mungkin akan “segera berakhir.”

Menurut laporan Reuters, Kepala Staf Umum Israel, Herzi Halevi, mengatakan di Gaza pada tanggal 23 bahwa tentara telah “secara total menghancurkan” sistem komando Hezbollah di bagian utara, dan operasi melawan Hezbollah mungkin akan “segera berakhir.”

Mengenai situasi di Gaza, Qatar dan Washington menyatakan bahwa para negosiator Amerika dan Israel akan bertemu di ibu kota Qatar, Doha, untuk mempersiapkan pembahasan gencatan senjata di Gaza. Perjanjian gencatan senjata juga akan mencakup pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza.

Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa kepala Mossad (Badan Intelijen dan Misi Khusus), David Barnea, akan pergi ke Doha pada tanggal 27, dan Direktur CIA William Burns juga akan hadir dalam pembicaraan tersebut.

Stasiun televisi berita Al Qahera di Mesir melaporkan pada tanggal 24 bahwa otoritas Mesir telah mengirim perwakilan ke ibu kota, Kairo, untuk bertemu dengan pemimpin Hamas dalam upaya memulai kembali negosiasi gencatan senjata di Gaza. Namun, anggota senior Hamas, Osama Hamdan, mengatakan kepada stasiun televisi Al-Mayadeen di Lebanon bahwa posisi Hamas tidak berubah, yaitu mereka hanya akan melepaskan sandera jika Israel menghentikan agresinya dan sepenuhnya mundur. Upaya sebelumnya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera telah gagal.

Menurut angka dari Kementerian Kesehatan Gaza, sejak konflik meletus pada 7 Oktober 2023, lebih dari 42.000 orang telah meninggal di Gaza dan lebih dari 100.000 terluka. Perang telah menyebabkan kerusakan parah di wilayah tersebut, dengan sekitar 90% penduduk kehilangan tempat tinggal.

Menurut laporan terbaru PBB, meskipun perang berakhir besok, kerusakan yang ditimbulkan pada Jalur Gaza sulit diestimasi, dan diperkirakan membutuhkan waktu setidaknya 350 tahun untuk membangun. (jhn/yn)