ETIndonesia. Di malam sebelum Halloween tahun ini, jalanan Shanghai dipenuhi oleh polisi untuk mengantisipasi Cosplay-permainan kostum oleh beberapa orang yang menyerupai sebuah karakter. Namun, para pemuda tetap berkumpul di jalanan, terus ‘berdandan’ dan beraksi meski di tengah penangkapan oleh polisi. Ada juga yang meneriakkan “kebebasan.”
Pada 26 Oktober, waktu Beijing, banyak video di internet menunjukkan bahwa pada siang hari itu, banyak pemuda mengenakan berbagai kostum Cosplay berjalan-jalan di jalan, bermain ‘gerilya’ dengan polisi dan penjaga keamanan.
Malam harinya, di Taman Zhongshan dan jalan Zhongshan di Shanghai, lebih banyak lagi pemuda yang berkumpul untuk merayakan Halloween. Ada yang ‘berdandan’ dan beraksi, kemudian ditangkap oleh polisi. Namun, kerumunan orang yang beraksi masih terus berdatangan.
Beberapa orang melambaikan tangan dengan penonton sebelum mereka naik mobil polisi. Ada orang yang secara langsung berargumen dengan polisi di tempat, mengkritik mereka karena ‘penegakan hukum yang kejam.’
Netizen merasa kasihan, tampaknya upaya pemerintah untuk ‘menjaga stabilitas’ sedikit gagal.
Ada juga video yang menunjukkan, sekelompok besar pemuda menonton pertunjukan.
Di antara kerumunan, seorang wanita muda diduga ‘berdandan’ sebagai Patung Liberty dan meneriakkan “kebebasan,” diikuti dengan tepuk tangan meriah dari kerumunan. Diduga ada polisi sipil atau ‘little pink’ yang melaporkan, tapi pertunjukan tetap berlanjut.
Siaran langsung video ini juga menarik banyak netizen untuk menonton. Netizen juga meninggalkan komentar secara masif, mendukung “kebebasan.”
Di platform X luar negeri, netizen meninggalkan komentar seperti: “Hukum tidak bisa melindungi kebebasan individu, kekurangan tata kelola hukum yang dasar adalah sebab mengapa Shanghai tidak akan pernah bisa menjadi pusat keuangan internasional!” “Apa kesalahan mereka? Apakah mereka melanggar hukum? Mengapa menangkap warga sipil?” “Meneriakkan ‘kebebasan’ lalu dibawa pergi oleh polisi, negeri macam apa ini?!” “Semua orang bersama-sama meneriakkan: kebebasan, demokrasi, tumbangkan partai komunis!”
Menurut bocoran dari netizen, banyak pemuda yang berkumpul di Shanghai datang dari luar kota.
Sehari sebelumnya, banyak netizen Weibo fokus pada topik panas ‘Ingin pergi ke Shanghai untuk Halloween’, mengeluh tentang banyaknya polisi dan mobil polisi di sekitar Jalan Julu dan Changle, yang secara paksa meminta orang-orang untuk kembali bahkan menangkap pemuda yang ‘berdandan’ dengan karakter Halloween. (jhon)
Sumber : NTDTV.com