Pemilu AS: Alat Peledak Membakar Kotak Suara, Menghancurkan Ratusan Surat Suara

EtIndonesia. Beberapa hari sebelum Amerika Serikat menyelenggarakan pemilihan presiden di negara itu, alat peledak membakar sedikitnya dua kotak suara di distrik Washington State House dan Portland, Oregon.

Dalam sebuah pernyataan, polisi menyatakan bahwa mereka menanggapi panggilan terkait kebakaran di Portland yang dimulai setelah alat pembakar meledakkan kotak suara dan menghancurkan ratusan surat suara.

Polisi mengatakan bahwa alat pembakar itu dimasukkan ke dalam kotak dan api dipadamkan oleh petugas keamanan.

Kotak suara lainnya dibakar di sebuah stasiun bus di Vancouver, Washington, menurut Departemen Kepolisian Vancouver. Setelah petugas tiba, mereka menemukan “alat mencurigakan” di dekat kotak yang terbakar, kata polisi.

Berbicara kepada Oregon Live, auditor Clark County Greg Kimsey mengatakan: “Tampaknya ada perangkat yang dipasang di bagian luar kotak surat suara yang mengakibatkan surat suara terbakar.”

Ratusan surat suara dimusnahkan

“Kami tidak memiliki jumlah pasti [surat suara], tetapi jumlahnya ratusan,” tambahnya.

Berbicara kepada The New York Post, Kimsey mengatakan bahwa pengambilan surat suara terakhir dari kotak suara dilakukan pada hari Sabtu (26/10).

“Siapa pun yang menyimpan surat suara setelah pukul 11:00 Sabtu pagi harus segera menghubungi kami. Tim kami akan mengganti surat suara mereka,” katanya.

Biro Kepolisian Portland mengatakan bahwa mereka telah tiba di kotak suara sekitar pukul )3:30 pagi hari Senin (28/10).

“Pada saat petugas tiba, api telah dipadamkan oleh petugas keamanan yang bekerja di area tersebut. Petugas memastikan bahwa alat pembakar ditempatkan di dalam kotak suara dan digunakan untuk menyalakan api,” kata Kepolisian Portland dalam sebuah pernyataan.

Para pejabat tidak yakin apakah kedua insiden itu saling terkait.

Berbicara kepada Associated Press, Auditor Clark County Greg Kimsey di Vancouver mengatakan bahwa ada sistem pencegah kebakaran di dalam kotak suara di Fisher’s Landing Transit Centre.

Kimsey mengatakan bahwa tumpukan surat suara yang terbakar dari kotak itu dikeluarkan oleh petugas. “Menyedihkan. Ini serangan langsung terhadap demokrasi,” kata Kimsey. (yn)

Sumber: wionews