Krisis Penutupan Restoran di Tiongkok, Bisnis Daur Ulang Perkakas Bekas Restoran Tidak Laku

ETIndonesia. Seiring terus memburuknya ekonomi Tiongkok, setidaknya sejuta restoran tutup di paruh pertama tahun ini, harga peralatan makan bekas anjlok, dan para pedagang daur ulang menumpuk barang di gudang mereka, tetapi tidak bisa menjualnya, hanya bisa menjualnya sebagai barang rongsokan.

 Data publik menunjukkan bahwa hampir 1.06 juta restoran di Tiongkok tutup pada paruh pertama tahun ini, mencapai 83% dari total penutupan di tahun sebelumnya, menurut laporan dari media kuliner setempat, siklus penutupan restoran saat ini telah diperpendek dari tiga tahun menjadi satu tahun, dan bahkan satu bulan atau kurang.

 Diketahui bahwa banyak restoran yang tutup, dengan investasi puluhan ribu di restoran kecil, peralatan dijual ke pedagang daur ulang hanya beberapa ribu yuan, sekarang harga peralatan makan bekas telah jatuh drastis, pedagang daur ulang memiliki gudang penuh barang, tetapi tidak bisa menjualnya, ada yang hanya bisa dijual sebagai barang rongsokan.

Seorang pedagang daur ulang dari Anhui, Li Ling (nama samaran), mengatakan: “Bisnis sedang buruk, saya membeli tetapi tidak bisa menjualnya lagi, sekarang jauh lebih murah dari sebelumnya, pasar sedang buruk, harganya turun, bisnis sulit, dulu saya pikir saya bisa menghasilkan 800 yuan saat membuka, sekarang saya hanya bisa membuka pintu saja.”

Seorang pedagang daur ulang dengan nama samaran Hu Xi menuturkan bahwa ia telah mengumpulkan peralatan dari ratusan restoran tahun ini, beberapa gudangnya penuh, tekanan untuk menjual barang cukup besar. 

Ada berbagai macam peralatan di gudang, hanya meja dan kursi saja sudah lebih dari sepuluh ribu unit, banyak di antaranya hampir baru, beberapa restoran baru buka beberapa bulan sebelum tutup.

Seorang pedagang daur ulang dari Xi’an, Nyonya Chen, menyatakan bahwa banyak restoran hotpot, restoran skewer, dan kedai teh susu tutup, harga peralatan bekas turun drastis, lemari pendingin untuk skewer yang harganya lebih dari 2.000 yuan sekarang hanya 1.200 yuan, mesin pembuat es bermerek yang harganya lebih dari sepuluh ribu yuan sekarang diskon dua sampai tiga kali lipat. 

Nyonya Chen dari Xi’an mengatakan : “Bisnis sulit, banyak yang tutup, tahun ini kami mengumpulkan sangat banyak peralatan bekas, belakangan ini kami mengumpulkan banyak dari restoran skewer dan kedai teh susu, saya sarankan untuk tidak membuka kedai teh susu, biaya waralaba tidak murah. Tempat kami menjual skewer itu penuh, banyak merek yang tidak bisa bertahan sekarang.”

Pengusaha daur ulang dari Jinzhong, Nyonya Liu, menyebutkan bahwa saat ini untuk membuka sebuah toko kecil dengan 20 meja, peralatan bekas yang dibutuhkan hanya sekitar lebih dari 20.000 yuan. Namun, pengeluaran utama untuk restoran adalah untuk renovasi dan sewa. Tanpa keahlian sendiri, membuka toko memiliki risiko besar. (Jhon)

Sumber :NTDTV.com