EtIndonesia. Pemimpin tertinggi Iran pada hari Sabtu (2 November) bersumpah akan memberikan respons penghukuman terhadap serangan Israel minggu lalu, sementara Israel terus melancarkan serangan udara ke Gaza dan Lebanon. Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, mengancam Israel dan Amerika Serikat dengan memberi hukuman atas serangan terhadap Iran dan sekutunya.
Pada 26 Oktober, Israel melancarkan serangan udara terhadap basis militer Iran dan lokasi lainnya. Khamenei dalam video yang dipublikasikan media nasional Iran mengatakan,: “Baik rezim Zionis maupun Amerika Serikat, musuh-musuh Iran, bangsa Iran, dan front perlawanan akan menghadapi respons yang memusnahkan.”
Iran telah melancarkan dua serangan langsung ke Israel tahun ini, dan serangan lebih lanjut bisa memicu konflik yang lebih luas di Timur Tengah. Israel telah berperang di Gaza dengan kelompok radikal Hamas yang didukung Iran dan Hizbullah Lebanon.
Serangan Udara di Israel dan Beirut
Kota Tira di wilayah Israel tengah diserang pada Sabtu dini hari, melukai 11 orang. Ini adalah salah satu dari beberapa serangan yang dilancarkan oleh Lebanon. Alarm serangan udara berbunyi di beberapa wilayah Israel hari itu, dan banyak drone dicegat oleh pertahanan udara Israel.
Departemen layanan darurat Red David Shield menyatakan bahwa sebuah bangunan di kota Tira terkena serangan langsung, menyebabkan pecahan peluru dan pecahan kaca yang melukai 11 orang. Tira adalah kota yang mayoritas penduduknya adalah warga Arab. Video menunjukkan atap dan lantai teratas dari bangunan tiga lantai ini mengalami kerusakan parah, begitu juga dengan mobil-mobil di sekitarnya.
Hizbullah Lebanon menyatakan pada Sabtu bahwa mereka menggunakan rudal dan drone bermuatan peledak untuk menyerang fasilitas militer dan intelijen di wilayah utara dan tengah Israel.
Kelompok tersebut mengklaim telah menembakkan rudal ke arah pangkalan militer 8200 di pinggiran Tel Aviv, Glilot, dan meluncurkan roket ke fasilitas militer Zvulun. Hizbullah juga menyebut bahwa mereka menggunakan drone peledak untuk menyerang pangkalan udara Palmachim di pusat Israel, yang diklaim “mengenai sasaran dengan tepat.”
Pihak militer Israel belum mengonfirmasi apakah ketiga sasaran yang disebut Hizbullah benar-benar diserang, dan mereka menolak memberikan komentar atas pernyataan tersebut.
Hizbullah juga melaporkan bahwa pasukannya menembakkan beberapa roket ke kota-kota di wilayah utara Israel. Pasukan Israel menyatakan beberapa drone yang terbang dari Lebanon memasuki wilayah Israel, di mana salah satunya berhasil dicegat, namun “target jatuh ditemukan di lokasi setempat”.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan bahwa serangan udara Israel pada Sabtu sore di pinggiran selatan Beirut menyebabkan satu orang tewas dan 15 orang terluka. Pesawat tempur Israel memulai kembali serangan udara pada Jumat malam ke pinggiran selatan setelah empat hari masa tenang.
Kementerian Kesehatan Lebanon pada Jumat dini hari menyatakan bahwa sejak konflik dengan Hezbollah meletus pada tahun 2023, lebih dari 2.897 orang di Lebanon telah tewas dan 13.150 orang terluka. PBB memperkirakan bahwa pertempuran darat dan pemboman Israel di Lebanon telah menyebabkan 1,4 juta orang mengungsi. Sekitar 60.000 penduduk komunitas utara Israel dekat Lebanon juga telah terpaksa mengungsi sejak tahun lalu.
Israel Serang Gaza
Israel telah meningkatkan serangan terhadap sisa pejuang Hamas di wilayah Gaza dalam beberapa minggu terakhir, menimbulkan kekhawatiran tentang kondisi kemanusiaan warga sipil Gaza.
Dr. Marwan Abu Naser, kepala rumah sakit Al-Awda, mengatakan kepada Associated Press bahwa serangkaian serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah dalam 24 jam telah menyebabkan setidaknya 42 orang tewas, lebih dari setengahnya adalah wanita dan anak-anak.Dia juga menyatakan bahwa 150 orang lainnya terluka.
Pejabat medis mengatakan bahwa serangan udara Israel pada malam hari ke jalan di kamp pengungsi Bureij di dekatnya menyebabkan setidaknya enam orang tewas. Korban tewas dibawa ke rumah sakit Aqsa Martyrs di kota terdekat Deir al-Balah, di mana reporter Associated Press menghitung jumlah korban tewas.
Televisi berita milik pemerintah Mesir, Al-Qahera, melaporkan pada Sabtu bahwa Hamas menolak kesepakatan gencatan senjata sebagian di Gaza karena khawatir Israel akan melanjutkan serangan setelah sandera dibebaskan. Stasiun televisi ini memiliki hubungan dekat dengan badan intelijen Mesir, yang telah menjadi mediator penting sepanjang konflik satu tahun ini.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Sabtu memulai kembali kegiatan vaksinasi polio yang diperkecil skalanya, hanya memberikan dosis kedua kepada anak-anak berisiko tinggi di Kota Gaza. Organisasi tersebut sebelumnya telah memberikan dosis pertama vaksin kepada beberapa area di utara Gaza yang mengalami pemboman hebat oleh Israel.(jhn/yn)