Militer Korut di Medan Perang Rusia, Konon Tidak Mengerti Drone dan Langsung Terkena Ledakan Bom

Saat perang Rusia-Ukraina sedang berlangsung, Korea Utara dilaporkan telah mengirim puluhan ribu tentara untuk mendukung Rusia, tetapi karena tidak memiliki pengalaman dalam perang modern, mereka hampir seluruhnya tewas dalam pertempuran pertama mereka. Ada video viral yang menunjukkan ketika tentara Korea Utara pertama kali melihat drone, mereka tampak bingung dan akhirnya terkena bom drone

ETIndonesia. Baru-baru ini, video yang menjadi viral di platform X internasional menunjukkan sebuah pasukan yang bersembunyi di parit, menghadapi bom drone yang jatuh dari langit. Mereka tampak tidak tahu harus berbuat apa dan bom tersebut jatuh ke dalam parit mereka dan meledak di antara para tentara tersebut.

Seorang netizen berkomentar bahwa pasukan ini adalah bagian dari tentara Korea Utara yang mendukung Rusia. Di medan perang, ini adalah pertama kalinya mereka melihat drone dan mereka sama sekali tidak menyadari konsekuensi fatal dari hal tersebut, yang juga membenarkan bahwa Korea Utara memang terlibat dalam perang Rusia-Ukraina.

Seorang warganet lain berkata, “Bagaimana mungkin tentara yang bahkan tidak bisa menggunakan smartphone bisa beradaptasi dengan perang modern yang melibatkan penyerangan dari berbagai dimensi?”

Baru-baru ini, media melaporkan bahwa tentara Korea Utara yang mendukung Rusia telah berhadapan dengan tentara Ukraina untuk pertama kalinya, tetapi hampir semua gugur, hanya seorang yang selamat.

Surat kabar “JoongAng Ilbo ” Korea melaporkan, wakil dari organisasi non-pemerintah Lithuania “Blue/Yellow,” Jonas Ohman, dalam wawancara dengan media lokal LRT pada 28 Oktober, menyebutkan bahwa sumber yang dapat diandalkan mengungkapkan bahwa kelompok pertama tentara Korea Utara yang dikirim ke medan perang untuk mendukung Rusia hampir seluruhnya tewas hanya satu yang bertahan hidup.

“Blue/Yellow” telah mendukung tentara Ukraina sejak tahun 2014 dan menjaga hubungan erat dengan pejabat tinggi dan informan di garis depan Ukraina.

Ohman mengatakan bahwa jumlah tentara Korea Utara yang mendukung Rusia mungkin meningkat menjadi 88.000 orang, dan Korea Utara memiliki empat pangkalan militer di Rusia, yang mengirimkan tentara ke zona perang melalui transportasi laut dan udara.

Baru-baru ini, sebuah video di platform X internasional menunjukkan seorang perwira militer Korea Utara yang membelot memberikan seruan kepada tentara Korea Utara di medan perang Rusia-Ukraina: ‘Teman-teman terkasih, nama saya Lee Hyun, saya pernah bertugas di batalyon artileri korps keempat dan di suatu institut seni bela diri di Cheongcheon. Pada tahun 2004, saya dan banyak rekan-rekan lainnya menjalani latihan selama enam bulan di sebuah kamp pelatihan, sekarang dengan hati yang tulus saya menyampaikan pesan ini kepada kalian.”

Perwira tersebut memperingatkan tentara Korea Utara untuk tidak menjadi ‘umpan meriam’ Kim Jong-un, mengatakan, ‘Perang agresi Rusia terhadap Ukraina yang kalian ikuti sekarang adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, tidak ada alasan untuk mengorbankan diri untuk itu. Kim Jong-un menukar nyawa kalian dengan dolar Amerika, hanya untuk kepentingan pribadi dan kekuasaan. Perang yang kalian ikuti sekarang bukanlah perang yang adil, bukan untuk membela tanah air, dan bukan untuk kalian atau keluarga kalian.” (jhon)

Sumber : NTDTV.com