Pada Minggu (3 November), Kamala Harris dan Donald Trump memanfaatkan akhir pekan terakhir sebelum pemilu dengan gencar mengadakan kampanye di berbagai negara bagian kunci. Jajak pendapat menunjukkan persaingan antara kedua calon presiden Amerika Serikat masih sangat ketat di tujuh negara bagian kunci
ETIndonesia. Pada Minggu terakhir sebelum pemilu, Harris mengunjungi sebuah gereja di Detroit dan melanjutkan kegiatan kampanyenya di Lansing, kota universitas di Michigan. Menjelang pemilu 5 November, Harris berupaya menjangkau komunitas Arab-Amerika dan pemilih Muslim di Michigan, yang sebelumnya sangat mendukung Biden pada tahun 2020. Namun, dukungan mereka kini diragukan karena kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah Biden yang mendukung Israel dalam konflik di Gaza dan Lebanon.
Di sisi lain, Trump mengadakan kegiatan kampanye terakhirnya di Pennsylvania. Dalam kampanyenya di Lititz, Pennsylvania, Trump mengkritik prosedur pemilu AS dan menyatakan bahwa hasil pemilu seharusnya ditentukan pada hari pemilihan, 5 November.
Setelah itu, Trump akan memberikan pidato di Kinston, North Carolina, dan melanjutkan dengan kampanye malam di Macon, Georgia.
Data dari lembaga jajak pendapat RealClearPolitics menunjukkan bahwa di tujuh negara bagian kunci, selisih hasil survei berada dalam margin error 3,5%. Trump unggul di lima negara bagian yaitu Arizona, Georgia, Nevada, North Carolina, dan Pennsylvania, sementara Harris unggul tipis di Michigan dan Wisconsin.
The New York Times melaporkan bahwa persaingan yang ketat di Pennsylvania menunjukkan tren positif bagi Trump, yang sebelumnya selalu tertinggal dari Harris dengan selisih 4 persen di semua survei.
Dalam empat pemilu presiden AS terakhir, Pennsylvania selalu menjadi penentu kemenangan akhir, menjadikannya negara bagian paling krusial di antara tujuh negara bagian kunci tersebut. (Hui)
Sumber : NTDTV.com