Pemandangan Langka di Iran: Mahasiswi Melepaskan Pakaian di Tempat Umum sebagai Protes dan Ditangkap

ETIndonesia. Beberapa media berita luar negeri dan unggahan media sosial melaporkan bahwa seorang mahasiswi, yang diduga memprotes aturan berpakaian Islam yang ketat di Iran, melepaskan pakaiannya hingga hanya tersisa pakaian dalam di kampus. Kini, pihak berwenang Iran telah menangkapnya.

Menurut laporan dari AFP dan Reuters, perempuan tak dikenal ini mengalami pelecehan oleh anggota kelompok paramiliter Basij di Universitas Islam Azad, sebuah universitas ternama di Teheran. Kerudung dan pakaiannya ditarik oleh anggota kelompok tersebut.

Dalam video yang diunggah di media sosial, terlihat dia melepaskan pakaian luarnya sebagai bentuk protes, hingga hanya mengenakan pakaian dalam, yang mengejutkan orang-orang di sekitarnya.

Video di media sosial menunjukkan bahwa petugas keamanan di kampus Universitas Islam Azad menahan perempuan yang tak diketahui identitasnya ini. 

Juru bicara universitas, Amir Mahjob, mengatakan melalui media sosial X bahwa di kantor polisi ditemukan bahwa perempuan tersebut mengalami tekanan psikologis berat dan menderita gangguan mental.

Namun, menurut beberapa pengguna media sosial bahwa tindakan perempuan tersebut adalah protes yang disengaja. 

Salah satu pengguna di X menulis, “Bagi sebagian besar perempuan, tampil di tempat umum hanya dengan pakaian dalam adalah salah satu mimpi buruk terburuk mereka… Ini adalah reaksi terhadap kebijakan wajib memakai kerudung dari pemerintah.”

Iran memberlakukan aturan wajib bagi perempuan untuk mengenakan kerudung dan pakaian longgar di tempat umum.

Video ini pertama kali diposting oleh saluran media sosial mahasiswa Iran, “Amir Kabir,” dan kemudian diberitakan oleh banyak media berbahasa Persia, termasuk kelompok HAM Kurdistan Hengaw, situs berita Iran Wire, dan Amnesty International.

Video tersebut tampaknya direkam oleh seseorang dari gedung terdekat. 

Video lainnya menunjukkan perempuan tersebut dipaksa masuk ke dalam sebuah mobil oleh beberapa pria berpakaian preman dan dibawa ke lokasi yang tidak diketahui.

Pada September 2022, perempuan Kurdi Iran bernama Mahsa Amini diduga ditangkap oleh polisi moral karena tidak mengenakan kerudung dengan benar dan meninggal saat dalam tahanan. 

Kematian Amini memicu protes nasional yang meskipun ditekan dengan kekerasan oleh aparat keamanan, semakin mendorong perempuan Iran menentang pemerintah dengan melepas kerudung mereka.  (jhon)

Sumber : www.aboluowang.com