Pada Selasa (5/11), para Menteri Luar Negeri dari negara-negara G7 serta tiga sekutu utama mengeluarkan pernyataan yang menyatakan keprihatinan serius mereka terhadap pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia dan kemungkinan keterlibatan mereka dalam perang di Ukraina. Departemen Pertahanan AS juga mengungkapkan bahwa lebih dari 10.000 tentara Korea Utara telah tiba di wilayah Kursk, Rusia.
Para menteri luar negeri dari G7 dan tiga negara sekutu dalam pernyataan tersebut menyatakan : “Dukungan langsung Korea Utara terhadap agresi Rusia terhadap Ukraina menunjukkan bahwa Rusia berusaha keras untuk menutupi kerugian yang dialaminya dan memperlihatkan adanya eskalasi konflik yang berbahaya.”
Selain anggota G7, yaitu Amerika Serikat, Jepang, Italia, Inggris, Jerman, Prancis, dan Kanada, pernyataan ini juga ditandatangani oleh Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
Para menteri luar negeri tersebut menyatakan bahwa mereka “mengutuk dengan keras” meningkatnya kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia, termasuk “pembelian ilegal” rudal balistik Korea Utara oleh Rusia. Mereka mengkhawatirkan kemungkinan Rusia mentransfer teknologi nuklir atau rudal balistik kepada Korea Utara, serta menyatakan akan bekerja sama dengan mitra internasional untuk “menghadapi perkembangan baru ini secara terkoordinasi.”
Lebih dari 10.000 Tentara Korea Utara di Rusia
Pada 4 November, Departemen Pertahanan AS menyebutkan bahwa terdapat sekitar 11.000 hingga 12.000 tentara Korea Utara di wilayah Kursk, Rusia. Departemen Pertahanan AS memperingatkan bahwa jika tentara-tentara Korea Utara tersebut bergabung dalam pertempuran, mereka akan menjadi target sah bagi tentara Ukraina.
Mayor Jenderal Pat Ryder dari Angkatan Udara dalam konferensi pers mengatakan: “Kami telah melihat laporan terkait aktivitas pertempuran (tentara Korea Utara), dan sedang menyelidikinya. Saat ini, kami belum dapat memastikan laporan tersebut. Namun, seperti yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan Lloyd Austin minggu lalu, jika pasukan ini terlibat dalam aksi dukungan pertempuran di Ukraina, mereka akan menjadi target militer yang sah bagi (Ukraina).”
Pejabat AS menyatakan bahwa pasukan Korea Utara memasuki Rusia bulan lalu, dan tentara Rusia saat ini sedang melatih mereka dalam taktik infanteri, pengoperasian drone, taktik artileri, hingga pembersihan parit.
Ryder mengatakan: “Semua indikasi menunjukkan bahwa mereka akan menyediakan kemampuan pertempuran atau dukungan pertempuran tertentu. Kami sepenuhnya yakin bahwa Ukraina akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi diri dan personelnya.”
Dia juga menyebutkan bahwa Rusia telah menyediakan seragam dan perlengkapan militer Rusia kepada tentara Korea Utara, dan mengatakan: “Kita akan melihat bagaimana mereka berintegrasi dalam operasi militer Rusia dan bagaimana mereka akan digunakan di medan perang, dengan asumsi bahwa mereka berperan sebagai pengganti pasukan Rusia.”
Dia menambahkan bahwa Austin minggu lalu mengungkapkan bahwa pasukan Rusia telah mengalami kerugian besar, sehingga penilaian yang masuk akal adalah pasukan Korea Utara mungkin berfungsi sebagai “pengganti bagi kehilangan personel yang dialami Rusia.” (jhn/yn)