EtIndonesia. Seorang pria di Tiongkok yang sakit parah didorong ke cabang bank setempat dengean ranjang rumah sakit oleh keluarganya untuk memastikan identitasnya untuk transfer uang.
Sebuah video yang beredar di media sosial Tiongkok menunjukkan seorang wanita berjuang untuk mendorong seorang pria di ranjang rumah sakit di sebuah bank di Provinsi Shandong setelah diberi tahu bahwa satu-satunya cara untuk mengakses rekeningnya adalah dengan memastikan identitasnya secara langsung.
Meskipun telah menjelaskan kepada manajer bank bahwa pemegang rekening dirawat di rumah sakit karena masalah kesehatan yang parah, keluarga tersebut diberi tahu bahwa satu-satunya cara untuk mengakses rekening mereka adalah dengan membawa mereka ke sana secara langsung.
Pria itu sakit parah sehingga dia tidak dapat bergerak sendiri, tetapi bahkan bukti rawat inapnya gagal meyakinkan staf bank, jadi mereka tidak punya pilihan selain mencari cara untuk membawanya masuk guna memastikan identitasnya.
@vivitots_ai #歌曲望故乡 本人到场! #离谱到家了 #搞笑#fyp #fypage #fypシ゚viral #fypppppppppppppppppppp ♬ 原聲 – ViviTots
Bank Shandong memberi tahu keluarga tersebut bahwa mereka dapat membawa pemegang rekening tersebut dengan ambulans, tetapi rumah sakit dengan jelas memberi tahu mereka bahwa ambulans mereka hanya tersedia untuk keadaan darurat terkait kesehatan, dan mereka tentu tidak mampu membayar ambulans pribadi, jadi satu-satunya solusi yang tersedia adalah mendorong ranjang rumah sakit tempat dia berbaring sampai ke bank.
Keluarga pria yang sakit itu dilaporkan membutuhkan uang untuk membayar perawatannya, tetapi ironisnya, satu-satunya cara untuk mendapatkan uang itu adalah dengan membahayakan nyawanya dengan membawanya keluar dari rumah sakit.
Seorang wanita muda yang diyakini sebagai putri pria tua itu terlihat berjuang untuk mendorong ranjang rumah sakitnya sampai ke meja kasir bank sambil berusaha untuk tidak menabrak apa pun.
Tontonan itu memicu perdebatan daring yang panas, dengan sebagian besar pengguna media sosial mengklaim bahwa bank dapat membuat pengecualian berdasarkan bukti rawat inap yang diajukan oleh keluarga pria itu, dan yang lain menyebutnya sebagai hal yang memalukan bagi masyarakat Tiongkok bahwa hal-hal seperti itu dapat terjadi tanpa akibat apa pun.(yn)
Sumber: odditycentral