Korban Tewas Akibat Banjir di Spanyol Menjadi 218 Orang, Kamar Mayat Siapkan Kapasitas untuk 400 Jenazah

ETIndonesia. Banjir terparah dalam beberapa dekade terakhir melanda wilayah timur Spanyol. Kini jumlah korban tewas yang semula dilaporkan 217 orang kini naik menjadi 218 orang. Hampir semua korban berasal dari Komunitas Otonomi Valencia, kecuali 4 orang. 

Otoritas setempat memperkirakan jumlah korban tewas dapat meningkat drastis dalam beberapa hari ke depan dan telah menyiapkan kamar mayat yang mampu menampung 400 jenazah. 

Pada  Senin (4/11/2024), ribuan petugas penyelamat sibuk memompa air keluar dari bangunan yang tergenang serta membersihkan jalanan penuh lumpur di daerah yang terkena bencana.

Mengutip laporan Agence France-Presse melalui Central News Agency, bencana banjir ini memasuki hari keenam. Sekitar 17.000 personel, termasuk tentara, polisi, anggota Garda Sipil, dan petugas pemadam kebakaran, terlibat dalam distribusi bantuan, perbaikan infrastruktur, serta menggunakan alat berat, drone, dan anjing pelacak untuk mencari jenazah korban.

Dengan masih banyaknya orang yang dinyatakan hilang, jumlah korban tewas diperkirakan akan terus bertambah.

Pejabat Angel Victor Torres menginformasikan kepada media bahwa jalan raya dan jalur kereta api secara bertahap mulai diperbaiki, dan jaringan telepon yang sempat terputus kini telah pulih hingga 60%.

Para penyelam pada  4 November memfokuskan pencarian di garasi dan tempat parkir bertingkat di kota Aldaia. Kepala Departemen Urusan Darurat Militer, Jenderal Javier Marcos, menyatakan bahwa tempat parkir tersebut masih tergenang air.

Ia mengatakan, “Kami telah menyiapkan kamar mayat yang mampu menampung 400 jenazah. Awalnya, kamar mayat hanya mampu menampung sekitar 100 jenazah, namun segera kami menyadari kapasitas tersebut tidak mencukupi.”

Pengadilan Tinggi Valencia mengumumkan di media sosial X bahwa sekitar 50 jenazah yang telah ditemukan akan segera diserahkan kepada keluarga mereka.

Sebagian besar korban meninggal dunia ketika mengemudi, atau berada di tempat parkir, terowongan, dan garasi bawah tanah, di mana upaya penyelamatan sangat sulit dilakukan.

Otoritas di Valencia memperpanjang pembatasan perjalanan selama dua hari, menangguhkan kegiatan belajar di sekolah, serta menghimbau warga untuk bekerja dari rumah guna mempermudah operasi layanan darurat. (Hui)

Sumber :NTDTV.com