EpochTimesId – Heboh fenomena langka gerhana bulan, Super Blue Blood Moon’ terjadi di seluruh dunia, tidak terkecuali di Amerika Serikat. Para ‘Skywatchers’ Amerika Serikat bagian barat bahkan rela pergi ke puncak gunung, guna mendapat pemendangan terbaik.
Seperti dikutip The Epoch Times dari Reuters, Kamis (1/2/2018), ratusan ‘Pengamat Langit’ melihat fenomena ini dari puncak gunung Los Angeles.
Notice the red tint? It’s a #BloodMoon caused by Earth casting its shadow on the Moon during the lunar eclipse that’s happening now. For the U.S., this eclipse is best viewed on the West Coast, or on our live stream here: https://t.co/r6X6SoMfLn #SuperBlueBloodMoon pic.twitter.com/Uk63EUkoWM
— NASA (@NASA) January 31, 2018
Layaknya gerhana bulan total, Bumi akan melemparkan bayangan gelap berwarna gelap di wajah satelit alaminya. Itulah asal mula istilah ‘bulan darah’, namun dua fenomena alam lainnya yang terjadi pada saat yang berdekatan, sehingga hal ini dianggap cukup langka.
Gerhana akan tejadi pada sebuah kesempatan langka, dimana bulan purnama terjadi dua kali dalam satu bulan, atau dikenal sebagai ‘bulan biru’.
Kemudian, purnama ini terjadi pada saat dimana titik orbit bulan berada pada posisi terdekat dengan Bumi. Kondisi itu membuat Bulan tampak lebih besar dan lebih terang di langit dari biasanya, sehingga dijuluki sebagai fenomena ‘Super Moon’.
Tampilan kemerahan permukaan bulan, dengan bayangan bulan tidak lenyap sama sekali selama gerhana, disebabkan oleh sinar matahari yang menerobos atmosfer bumi saat bulan memasuki bayangan planet kita.
Ketiga kondisi fenomena ini terjadi terakhir kali pada saat gerhana bulan terlihat dari Amerika Utara pada tahun 1866, menurut badan meteorologi dan peramal cuaca AS.
Di Los Angeles, kerumunan warga sekitar 1.000 sampai 2.000 orang melakukan perjalanan dalam kegelapan ke Observatorium Griffith di Mount Hollywood. Di sana, teleskop ekstra akan dipasang agar mereka dapat melihat pertunjukan langit tersebut.
“Observatorium Griffith adalah tentang bola mata ke langit, jadi ada satu hal untuk dipelajari tentang acara ini di sebuah buku, tapi ini adalah untuk pengalaman melihatnya sendiri,” kata direktur observatorium, Ed Krupp dalam sebuah wawancara telepon dengan Reuters.
Presentasinya memberi penghormatan yang aneh pada mitos tentang gerhana yang berasal dari Babel kuno, ketika orang percaya bahwa mereka harus menakut-nakuti makhluk misterius yang menelan bulan, kata Krupp.
Di bagian barat Amerika Utara, cukup mudah untuk melihat gerhana mulai pukul 03:48 waktu Pacific Time, menurut NASA. Tapi penampilan bulan akan kurang terlihat di wilayah tengah AS dan bahkan lebih sulit untuk dilihat di Pantai Timur AS, karena bulan akan terbenam sebelum gerhana tersebut terjadi. (waa)
Selamat pagi tweeps. Semalam dapat gambar #BlueMoon gak?
Ini hasil tangkapan anak-anak Media Center Humas Provinsi Bengkulu lho. Mana gambarmu? #BlueBloodMoon #BMKG #Bengkulu #bengkulumaju pic.twitter.com/XL6PUAmVHD
— MEDIA CENTER BENGKULU (@mediacenterBKL) February 1, 2018
"Nee Sandhanam Poosiya Senbagamae Lalalalalala..
" Un Mounamamum Innisai Sandangalae Lalalalalala… #BlueMoon pic.twitter.com/K4gWpdEoEe
— 😎Dream Boy Nanban 😎 (@Nanbanheartvj) January 31, 2018