Kodok Suriname Memiliki Cara Kawin dan Reproduksi yang Unik dan Tidak Biasa

EtIndonesia. Saat kita melihat dunia di sekitar kita, sulit untuk tidak takjub dengan apa yang kita lihat. Ada banyak hal yang mungkin tidak pernah kita lihat secara langsung, tetapi berkat Internet, kita dapat belajar lebih banyak tentang dunia kita.

Mari kita perkenalkan Anda pada makhluk aneh dari hutan hujan Amerika Selatan: kodok Suriname (pipa pipa). Dia memiliki cara reproduksi yang sangat tidak biasa yang harus Anda ketahui!

Sebagian besar dari kita tahu bagaimana hewan biasanya melahirkan, tetapi pipa pipa, atau kodok Suriname, melakukannya dengan aneh—terbalik, melalui punggungnya. Cara unik melahirkan ini menjadikannya salah satu makhluk paling menakjubkan di alam.

Saat kodok Suriname kawin, kodok betina mendorong telur yang telah dibuahi ke dalam kantong kecil di punggungnya. Saat embrio tumbuh, lubang kecil terbentuk, mengubah punggungnya menjadi tempat pembibitan yang hidup dan bernapas.

Saat waktunya tiba, bayi kodok akan keluar dari lubang ini, siap menjelajahi dunia. Kedengarannya seperti sesuatu dari film fiksi ilmiah, tetapi ini nyata!

Hal unik lainnya tentang pipa pipa adalah cara kodok jantan menarik perhatian pasangannya. Sementara kebanyakan kodok akan mengeluarkan suara seperti kodok biasa untuk menarik perhatian, kodok Suriname akan mengeluarkan suara klik dengan cara menjentikkan tulang ke tenggorokannya. Saat kodok betina merespons, keduanya akan melakukan pertunjukan yang unik, melompat-lompat di air dengan gerakan melengkung yang anggun.

Ini lebih dari sekadar tontonan yang menarik—setiap kali pasangan kodok melompat-lompat, kodok betina akan melepaskan hingga 10 kantung telur, dan kodok jantan akan membantu mendorongnya ke punggungnya.

Selama beberapa hari berikutnya, telur-telur tersebut perlahan-lahan akan tenggelam ke dalam kulit kodok betina, membentuk kantong-kantong kecil dengan pola seperti sarang lebah. Di situlah embrio akan tumbuh.

Saat mereka siap, mereka tidak akan keluar sebagai kecebong seperti kebanyakan kodok lainnya. Sebaliknya, mereka akan muncul sebagai kodok kecil yang sudah terbentuk sempurna, masing-masing berukuran kurang dari satu inci. Sang induk tidak merawat mereka setelah lahir; mereka akan pergi sendiri, dan dia akan melepaskan kulit yang sudah digunakan sehingga dia dapat mengulangi prosesnya.

Dunia ini penuh dengan hal-hal yang menakjubkan, dan semakin dekat kita melihat, semakin menarik jadinya. (yn)

Sumber: thoughtnova