Surabaya– Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea, menyampaikan antusiasmenya saat membuka acara “Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren” di Kantor BI Jawa Timur pada Kamis, 6 November 2024. Menurut Erwin, kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam mendukung pengembangan UMKM dan pondok pesantren mandiri di Jawa Timur, yang sejalan dengan upaya Bank Indonesia menjaga stabilitas ekonomi.
Acara ini dihadiri oleh Asisten I Setdaprov Jawa Timur, Benny Sampirwanto, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa, Kabid APTIKA Dinas Kominfo Jawa Timur, Gugi Alifrianto, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Aminatun S.Sos, M.Si, Wakil Ketua Umum MUI Jatim, Prof. Dr. KH. Abd. Halim Soebahar, MA, Wakil Direktur Eksekutif II KDEKS Jawa Timur selaku Komite Daerah Ekonomi dan keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Jawa Timur, Prof. Drs. Ec. Abdul Mongid, Ketua Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN) Provinsi Jawa Timur, Gus Faiz, Pemimpin Redaksi TV One, Henty, Pemimpin Redaksi Kompas Jawa Timur, Agnes Swetta Pandia, Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Jatim, Achmad Faisal Kurniawan, Pemimpin Redaksi Jawa Pos, Eko Priyono, Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, Soedarwanto, SE,MM, Kasi Kesejahteraan Kemahasiswaan Universitas Airlangga, Indah Tri Imayati, Pincab BPD Jatim Syariah, Rr Shinta Damayanti Rahayu dan Islamic Ecosystem Manager Bank Syariah Indonesia, Emir Syafial;
“Kami percaya bahwa UMKM dan pondok pesantren berperan penting dalam mendukung ketahanan ekonomi daerah, khususnya di sektor pangan,” ujar Erwin dalam sambutannya. “Dengan adanya program korporatisasi, peningkatan kapasitas, serta pembiayaan yang tepat, kami harapkan UMKM di Jawa Timur dapat lebih produktif, kompetitif, dan tahan terhadap berbagai tantangan ekonomi.”
Erwin juga menjelaskan bahwa Bank Indonesia berfokus pada penguatan sektor pangan strategis untuk mengendalikan inflasi, terutama dalam kategori volatile food. “Pengembangan UMKM dan pondok pesantren di sektor pangan ini tidak hanya mendukung produksi, tetapi juga kemandirian mereka secara end-to-end. Kami ingin mereka mampu bersaing di pasar yang lebih luas dengan kualitas produk yang konsisten,” jelasnya.
Erwin menambahkan bahwa peran media dan komunitas GenBI (Generasi Baru Indonesia) sebagai garda terdepan sangat penting dalam menyampaikan keberhasilan UMKM dan pesantren ini kepada masyarakat luas. “Kami berharap, melalui program Jelajah UMKM ini, GenBI dan rekan-rekan media dapat menjadi storyteller untuk berbagai kisah sukses dan potensi UMKM dan pondok pesantren dalam mendorong digitalisasi, ketahanan pangan, serta pemberdayaan ekonomi lokal,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Erwin juga memaparkan beberapa contoh keberhasilan UMKM binaan BI Jatim, seperti Klaster Bawang Merah di Sumenep dan Klaster Padi Organik di Mojokerto, yang telah memanfaatkan teknologi digital dan IoT dalam produksi. “Inovasi-inovasi ini memberikan dampak besar, mulai dari peningkatan kualitas produk hingga penghematan biaya. Kami berharap kesuksesan ini dapat menginspirasi UMKM dan pondok pesantren lainnya untuk terus berinovasi,” pungkas Erwin.