Trump Tunjuk Kepala Staf Gedung Putih,  Biden Berjanji Akan Serahkan Kekuasaan Secara Damai

ETIndonesia. Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump mengumumkan akan menunjuk manajer kampanyenya, Susie Wiles, sebagai Kepala Staf Gedung Putih pada Kamis (7/11/2024) malam. Presiden AS Joe Biden memberikan pidato pertamanya kepada seluruh bangsa. Selain itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan “Prioritas Eropa.” 

“Tidak peduli kepada siapa kalian memberikan suara, jangan anggap satu sama lain sebagai musuh. Kalian semua adalah sesama warga Amerika. Tenangkan emosi kalian,” kata Presiden AS Joe Biden. 

Setelah Trump terpilih menjadi presiden, Presiden Biden memberikan pidato di Taman Mawar Gedung Putih pada 7 November untuk menenangkan pemilih Partai Demokrat dan memberikan jaminan kepada seluruh rakyat Amerika Serikat bahwa ia akan menyerahkan kekuasaan secara damai.

“Dalam sistem demokrasi kita, kehendak rakyat selalu menjadi yang utama. Kemarin, saya berbicara dengan Presiden terpilih Trump, mengucapkan selamat atas kemenangannya, dan menjamin bahwa saya telah menginstruksikan seluruh pemerintahan saya untuk bekerja sama dengan timnya guna memastikan peralihan yang damai dan tertib. Ini adalah hak yang layak diterima oleh rakyat Amerika,” ujarnya. 

Biden juga memberikan pujian kepada Wakil Presiden Kamala Harris, yang menurutnya “mengilhami” dalam perjuangan pemilunya. 

Meski demikian, menurut laporan media seperti AP, para sekutu Harris menyalahkan kekalahan ini kepada Biden, yang dinilai terlambat memutuskan untuk mundur hingga Juli.

Pada 6 November, sekitar pukul 16.00 waktu AS Timur, Kamala Harris menyampaikan pidato kekalahan, mendorong generasi muda agar terus berjuang karena jalan masih panjang.

“Dalam pidato kekalahannya, Kamala Harris menekankan bahwa ia akan menyerahkan kekuasaan secara damai. Saya pikir ini adalah upaya untuk membuat perbandingan dengan kekerasan di Capitol pada 6 Januari 2021, tetapi menyebutkan ini sekarang tidak banyak membantu semangat Partai Demokrat, karena mereka sudah kalah,” kata Profesor Ye Yaoyuan, Ketua Studi Internasional di Universitas St. Thomas. 

Beberapa netizen membandingkan pidato Harris dengan pidato kekalahan Hillary Clinton pada 2016 dan menemukan beberapa kesamaan dalam pilihan kata.

“Kamala Harris tidak mengakui kesalahan atau kekurangan selama masa pemerintahannya, seolah-olah ia adalah bagian dari oposisi,”ujar Zhao Junshuo, Pembawa Acara “Ruang Situasi AS-Tiongkok-Taiwan.”

Di KTT Komunitas Politik Eropa, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa Eropa harus mempertimbangkan kepentingannya sendiri terlebih dahulu dan menjadi mandiri. Ia mendesak Uni Eropa untuk lepas dari ketergantungan pada AS untuk keamanan dan pada Tiongkok untuk ekonomi.

Sekitar 50 pemimpin Eropa menghadiri pertemuan tersebut, termasuk Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelinsky.

Setelah Trump mengumumkan kemenangannya, Macron, von der Leyen, dan Kanselir Jerman Olaf Scholz segera mengucapkan selamat kepadanya.

Dalam kunjungannya di Yerusalem, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noël Barrot menyatakan bahwa terpilihnya Trump menciptakan kondisi yang lebih matang untuk penyelesaian diplomatik konflik di Timur Tengah.

Selain itu, Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya mengucapkan selamat atas kemenangan Trump dan menyatakan bahwa Rusia bersedia memulihkan komunikasi dan dialog.

Pada Kamis, Trump mengumumkan bahwa ia akan menunjuk manajer kampanyenya, Susie Wiles, sebagai Kepala Staf Gedung Putih.

Menurut NBC, daftar calon untuk Menteri Kehakiman mungkin termasuk mantan Pejabat Jaksa Agung Matt Whitaker dan Senator Eric Schmitt dari Partai Republik. (Hui)