Kanada Hancurkan Superlab Narkoba Terbesar dalam Sejarahnya! Faktanya Benar-benar Mencengangkan!

EtIndonesia. Investigator federal Kanada, Royal Canadian Mounted Police (RCMP) baru-baru ini mengumumkan penghancuran laboratorium narkoba super terbesar dalam sejarah Kanada. 

Asisten Komisaris David Teboul, yang bertanggung jawab atas penegakan hukum federal di wilayah Pasifik, mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis 7 November bahwa setelah beberapa bulan menyelidiki sebuah sindikat kejahatan terorganisir transnasional, mereka menemukan laboratorium narkoba super paling canggih dalam sejarah Kanada yang terlibat dalam produksi dan distribusi narkoba ilegal skala besar. Kepolisian menemukan senjata ilegal, narkoba sintetis, dan bahan kimia prekursor.

Teboul mengatakan bahwa selama akhir pekan lalu, beberapa operasi penegakan hukum dilakukan di laboratorium narkoba di Kota Falkland dan Surrey, British Columbia, dengan melaksanakan beberapa surat perintah penggeledahan. 

“Penyidik menemukan sekitar setengah ton narkoba keras, termasuk 55 kilogram fentanil, 390 kilogram methamphetamine, 35 kilogram kokain, 15 kilogram ekstasi, dan 6 kilogram ganja,” ujar Teboul.

Penyidik juga menemukan 89 pucuk senjata api, termasuk pistol, senapan serbu AR15, dan senapan mesin, banyak di antaranya sudah siap digunakan. Selain itu, polisi juga menyita perangkat peledak, amunisi, peredam suara, magasin berkapasitas besar, rompi anti peluru, dan 500 ribu dolar tunai.

Teboul menyatakan bahwa bahan kimia prekursor yang ditemukan bisa digunakan untuk membuat fentanil dan ekstasi. 

“Yang sangat mengkhawatirkan adalah penemuan beberapa ton bahan kimia tak terkendali yang diyakini digunakan untuk membuat P2P (phenyl-2-propanone), bahan kimia prekursor utama untuk pembuatan methamphetamine,” katanya.

“Di Kanada Barat, pembuatan methamphetamine menggunakan P2P belum pernah terjadi sebelumnya, dan metode P2P ini adalah cara utama kartel narkoba Meksiko memproduksi methamphetamine selama bertahun-tahun.”

Teboul menyatakan bahwa bahan kimia prekursor dan fentanil yang disita dapat menghasilkan hingga 95 juta dosis fentanil yang mematikan, yang kini telah dilarang masuk ke pasar Kanada dan internasional. Dia menambahkan, dosis mematikan fentanil tersebut “cukup untuk membunuh setiap orang Kanada setidaknya dua kali.”

Teboul mengatakan bahwa sindikat kejahatan tersebut bisa menghasilkan keuntungan lebih dari 485 juta dolar Kanada. Tersangka utama sindikat kejahatan tersebut, Gaganpreet Randhawa, telah ditangkap oleh penyidik dari Tim Keenam Kepolisian Federal dan saat ini ditahan dengan menghadapi berbagai tuduhan terkait narkoba dan senjata api.

Awal pekan ini, penyidik federal mengungkapkan bahwa mereka telah menghancurkan sebuah organisasi kejahatan di Pulau Vancouver dan menangkap enam orang yang diduga mendistribusikan narkoba ilegal, ganja ilegal, dan tembakau selundupan. Polisi menyita ribuan produk makanan yang mengandung ganja, termasuk batang cokelat, permen, dan keripik, yang kemasannya mirip dengan snack merek terkenal.

Produk tersebut mengandung tetrahydrocannabinol (THC) dan mungkin terkontaminasi oleh zat lain.

Pada 3 Oktober, penyidik melaksanakan surat perintah penggeledahan di Green Coast Pharmacy di Port Alberni, Coastal Storm Pharmacy di Lantzville, sebuah titik penyimpanan yang ditangguhkan di Port Alberni, serta fasilitas penyimpanan dan produksi dekat Coastal Storm Pharmacy.

Polisi juga menyita jamur psikedelik, tembakau selundupan, sepucuk senapan, dua mesin ATM, dan lebih dari 400 ribu dolar Kanada tunai.(jhn/yn)