ETIndonesia. Ratcliffe sebelumnya menjabat sebagaiĀ The director of national intelligence (DNI) atau direktur intelijen nasional selama masa pertama Trump. Presiden terpilih Donald Trump mengumumkan bahwa ia telah memilih John Ratcliffe sebagai direktur CIA.
āSaya berharap John menjadi orang pertama yang pernah menjabat di dua posisi tertinggi Intelijen Negara kita. Dia akan menjadi pejuang yang tak kenal takut untuk Hak Konstitusional seluruh rakyat Amerika, sambil memastikan Tingkat Keamanan Nasional Tertinggi dan PERDAMAIAN MELALUI KEKUATAN,ā tulis Trump dalam sebuah pesan yang dikirim pada 12 November malam, sebagai bagian dari serangkaian penunjukan pada Selasa malam.
Ratcliffe, seorang pengacara, menjabat sebagai direktur intelijen nasional selama masa pertama Trump. Sebelumnya, dia adalah seorang anggota kongres Partai Republik dari Texas dan kepala anti-terorisme dan keamanan nasional untuk Texas Timur.
Berasal dari Illinois, Ratcliffe meraih gelar sarjana dari Universitas Notre Dame sebelum mendapatkan gelar hukum dari Universitas Southern Methodist. Dia kemudian menjadi Jaksa Amerika Serikat untuk Distrik Timur Texas dan, dari 2004 hingga 2012, menjabat sebagai wali kota Heath, Texas, sebuah komunitas di wilayah metro Dallas-Fort Worth.
Selama di Kongres AS, Ratcliffe adalah anggota Komite Intelijen DPR AS dan Komite Kehakiman DPR AS.
Selama masa pertama Trump, Ratcliffe dikenal sebagai loyalis setia Trump. Trump sempat membatalkan upaya awal untuk mengangkat Ratcliffe ke posisi direktur intelijen nasional pada 2019, tetapi tahun berikutnya ia melanjutkan upaya itu dan menominasikannya pada Mei di tengah respons terhadap COVID-19. Ratcliffe disetujui pada bulan yang sama.
Saat masih di Kongres, Ratcliffe termasuk di antara anggota parlemen yang mempertanyakan dasar investigasi kontrai ntelijen FBI terhadap kampanye Trump pada musim panas 2016.
Pada akhir 2020, Ratcliffe mengatakan bahwa pemilu tahun itu terganggu oleh campur tangan asingāsebuah klaim yang tidak disetujui oleh beberapa pejabat intelijen lainnya. Dia juga menginformasikan Kongres dalam sebuah surat pada 2021 tentang penilaiannya bahwa Tiongkok berupaya campur tangan dalam pemilu yang sama. Surat Ratcliffe mengutip ombudsman komunitas intelijen, Barry Zulauf, yang mana dalam sebuah laporan menyatakan bahwa analis Tiongkok āterlihat enggan menyampaikan analisis mereka tentang Tiongkok karena cenderung tidak sejalan dengan kebijakan Pemerintahan.ā
Setelah menjabat sebagai DNI, Ratcliffe tetap menjadi pembela setia Trump, termasuk dalam menghadapi dakwaan dari Jaksa Distrik Manhattan, Alvin Bragg, yang dibuka pada musim semi 2023.
āSekolah hukum yang sah akan selamanya menggunakan dakwaan ini untuk mengajarkan konsep penyalahgunaan kebijaksanaan penuntutan,ā tulis mantan DNI itu di X.
Pada tahun yang sama, Ratcliffe bersaksi di depan Kongres bahwa kebocoran dari laboratorium di Tiongkok, yang sebelumnya dianggap sebagai teori konspirasi yang tidak berdasar, merupakan āsatu-satunya penjelasan yang didukung oleh intelijen kita, ilmu pengetahuan, dan akal sehatā untuk awal pandemi COVID-19.
Penunjukan Ratcliffe mendapat respon di X.
āJohn Ratcliffe adalah seseorang dengan pemahaman yang tajam tentang ancaman yang dihadapi negara kita dan integritas untuk membersihkan bias politik dalam CIA,ā tulis mantan anggota kongres dan kepala staf Gedung Putih Trump, Mark Meadows, di X.
Sumber : The Epoch Times