Surabaya– Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia (BKSTI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang bertujuan memperkuat pengembangan pendidikan tinggi teknik industri. Acara ini berlangsung di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG) pada Sabtu (16/11) dan menjadi langkah strategis untuk menyelaraskan pendidikan teknik industri dengan kebutuhan dunia usaha.
Penandatanganan dilakukan oleh Ketua KPPU, Dr. Ir. M. Fanshurullah Asa, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng., dan Ketua Umum BKSTI, Prof. Nurhadi Siswanto, S.T., MSIE., Ph.D., disaksikan oleh Rektor UNTAG serta sejumlah undangan penting, termasuk Budi Joyo Santoso, S.E., M.M., Komisioner KPPU. Inisiatif ini menunjukkan komitmen bersama dalam mencetak lulusan teknik industri yang kompeten, relevan, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global.
Kolaborasi untuk Pendidikan dan Dunia Usaha
MoU ini berfokus pada pengembangan kurikulum teknik industri yang inovatif dan adaptif terhadap tantangan di dunia usaha, termasuk pengenalan metode pembelajaran seperti *Capstone Design*. Selain itu, kerja sama ini juga mencakup lokakarya, penelitian bersama, serta kegiatan yang memperkuat kesadaran akan pentingnya persaingan usaha yang sehat di dunia profesional.
“Melalui kerja sama ini, KPPU berkomitmen mendukung pengembangan pendidikan teknik industri agar tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga adaptif terhadap kebutuhan dunia usaha dan persaingan global,” ujar Dr. Ir. M. Fanshurullah Asa.
Sementara itu, Prof. Nurhadi Siswanto menegaskan bahwa sinergi ini dapat menghasilkan lulusan yang lebih siap menghadapi tantangan industri. “Kami berharap kolaborasi ini tidak hanya memberikan dampak positif pada pendidikan tinggi, tetapi juga menciptakan ekosistem yang kondusif untuk inovasi di sektor industri,” tambahnya.
Mendukung Kompetensi Lulusan
Salah satu poin utama MoU ini adalah upaya untuk memastikan lulusan teknik industri memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Ini meliputi penguasaan teknologi terbaru, kemampuan analisis, hingga pengetahuan tentang pentingnya persaingan usaha yang sehat. Dengan dukungan KPPU, aspek etika dan regulasi dalam dunia bisnis akan menjadi bagian integral dalam kurikulum.
Rektor UNTAG Surabaya turut mengapresiasi kerja sama ini, menyebutnya sebagai langkah penting dalam meningkatkan daya saing pendidikan tinggi di Indonesia. “Melalui kolaborasi dengan KPPU dan BKSTI, UNTAG berkomitmen untuk terus berinovasi dalam mencetak generasi profesional yang mampu berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” ujar Rektor UNTAG.
Langkah Menuju Masa Depan PendidikanPenandatanganan MoU ini diyakini sebagai tonggak penting dalam membangun sinergi antara dunia pendidikan dan dunia usaha. KPPU dan BKSTI berharap langkah ini tidak hanya memperkuat pendidikan teknik industri, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi dan teknologi di Indonesia.
Dengan kolaborasi ini, pendidikan teknik industri diharapkan mampu mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul dalam keterampilan teknis, tetapi juga memiliki wawasan bisnis dan persaingan usaha yang sehat. Kerja sama ini menjadi dasar bagi program-program lanjutan yang berkelanjutan, membuka peluang besar untuk pengembangan sumber daya manusia yang kompetitif dan berdaya saing tinggi.