Advokat Hak Asasi Manusia Memperingati 20 Tahun Terbitnya Buku ‘Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis’

Seorang penyintas Pembantaian Lapangan Tiananmen mengatakan bahwa mempromosikan Buku Sembilan Komentar adalah kunci untuk mengakhiri kekuasaan komunis di Tiongkok

ETIndonesia. Tahun ini menandai peringatan 20 tahun serial editorial The Epoch Times, “Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis”, yang telah memicu gerakan rakyat Tiongkok, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk memutuskan hubungan mereka dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi afiliasinya.

Serial ini mengungkap sejarah berdarah PKT dan memberikan analisis mendalam tentang sifat partai tersebut yang penuh tipu daya, kekerasan, dan perilaku melanggar hukum di bidang politik, ekonomi, budaya, dan keyakinan.

Pada 17 November 2024, sebuah simposium di San Francisco—diselenggarakan bersama oleh The Epoch Times–Northern California, NTD, Sound of Hope, dan Global Service Center for Quitting the CCP—mengumpulkan para ahli untuk membahas pengaruh serial tersebut terhadap warga Tiongkok dan masyarakat global. Organisasi nirlaba ini didirikan setelah publikasi Sembilan Komentar untuk mendukung gerakan Tiga Pemunduran, yang memungkinkan orang-orang mencatat keputusan mereka untuk mundur dari PKT.

Hingga 20 November, jumlah orang yang tercatat  memutuskan hubungan dengan PKT telah melampaui 438 juta orang.

Mengungkapkan Sifat PKT


Fang Zheng, presiden Chinese Democratic Education Foundation dan seorang penyintas Pembantaian Lapangan Tiananmen 1989, menggambarkan Sembilan Komentar sebagai “buku surgawi.” Ia mengatakan bahwa buku ini secara menyeluruh mengungkap semangat jahat PKT dan membantu orang-orang secara fundamental menolak partai tersebut dan kejahatannya di tingkat spiritual.

Menurut Fang, rezim komunis telah memanipulasi dan meracuni rakyat Tiongkok selama beberapa dekade. Kesadaran pribadi adalah langkah pertama untuk membebaskan diri dari kendalinya. Ia menambahkan bahwa mempromosikan Sembilan Komentar adalah kunci untuk membangkitkan kesadaran masyarakat, mengakhiri kekuasaan PKT, dan mencapai kebangkitan bangsa Tiongkok.

Pemanenan Organ Tubuh Secara Paksa

Wang Zhiyuan, presiden World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (WOIPFG) dan mantan direktur medis militer di Tiongkok, menyoroti sejarah kekerasan dan kebohongan PKT sebagaimana diungkapkan dalam buku Sembilan Komentar.

Ia menyajikan data dan studi kasus yang mengungkapkan kekejaman rezim komunis Tiongkok dalam praktik pemanenan organ tubuh secara paksa, yang terutama menargetkan praktisi Falun Gong—sebuah latihan meditasi yang berfokus pada nilai-nilai Sejati-Baik-Sabar.

Pada tahun 1999, PKT meluncurkan penganiayaan secara besar-besaran terhadap praktisi Falun Gong, banyak di antaranya ditangkap dan disiksa karena keyakinan mereka.

Wang mencatat bahwa sebelum tahun 1999, Tiongkok hanya melakukan 135 transplantasi hati selama 20 tahun. Namun, antara 1999 dan 2006, jumlah tersebut melonjak menjadi 14.085, dengan beberapa institusi bahkan menawarkan transplantasi dengan biaya rendah atau gratis.

Menurut Wang, PKT menggunakan kekuasaan negara untuk mengubah rumah sakit menjadi tempat eksekusi, dokter menjadi algojo, dan menjadikan siapa saja sebagai korban potensial. Ia menyebut praktik ini sebagai “kejahatan yang menghancurkan kemanusiaan.”

Mengungkap Kejahatan PKT


Zhao Xin, seorang komandan penjaga mahasiswa selama protes Lapangan Tiananmen tahun 1989, mendesak masyarakat untuk bersiap menghadapi runtuhnya PKT dan tidak mengikuti partai tersebut menuju kehancuran.

Ia mengatakan bahwa sifat korup dari pemerintahan PKT telah diakui secara luas, dan pemerintahan represifnya pada akhirnya akan membawa kejatuhan. Zhao menyerukan penyebaran luas buku Sembilan Komentar untuk mengungkap kejahatan PKT dan membangkitkan lebih banyak orang untuk melawan tiraninya.

Ia juga berterima kasih kepada para praktisi Falun Gong atas upaya mereka yang terus-menerus dalam menyebarkan kebenaran dan mempromosikan gerakan Tiga Pemunduran, yang disebutnya sangat penting dalam membongkar PKT.

Ancaman terhadap Barat


Amerika Serikat dan negara-negara Barat saat ini menghadapi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang berasal dari kurangnya pemahaman terhadap PKT dan meremehkan sifat merusaknya, kata Lan Shu, pemimpin redaksi The Epoch Times–Northern California, dalam pidatonya berjudul “Melihat Kembali 20 Tahun: Bagaimana ‘Sembilan Komentar’ Memperingatkan Barat tentang Ancaman PKT.”

Lan memperingatkan bahwa PKT adalah sistem  tidak manusiawi, dan upaya negara-negara Barat untuk mendorong reformasi di Tiongkok melalui liberalisasi ekonomi selama bertahun-tahun telah sia-sia.

Banyak orang di Barat masih gagal mengenali sifat PKT, hanya berfokus pada perlawanan terhadap Xi Jinping sambil mengabaikan partai itu sendiri, katanya.

“Apakah Barat akan mengulangi kesalahan yang sama?” tanyanya.

Lan menekankan bahwa dunia bebas tidak boleh memiliki ilusi tentang PKT dan mendorong siapa pun yang telah membaca Sembilan Komentar untuk membacanya lagi dan menemukan wawasan baru.

438 Juta Orang Mundur dari PKT

Jiang Lan, kepala inisiatif Tiga Pemunduran di Northern California, mencatat bahwa jumlah sebenarnya warga Tiongkok yang telah menarik diri dari PKT mungkin telah melampaui 438 juta, seperti yang tertera di situs web.

Pejabat PKT pernah melaporkan bahwa terdapat 70 juta praktisi Falun Gong di Tiongkok, dan masing-masing praktisi ini kemungkinan telah meyakinkan beberapa orang untuk menarik diri dari partai tersebut. Selain itu, banyak orang lain, bukan hanya praktisi Falun Gong, yang bekerja untuk mengungkap sifat asli PKT, kata Jiang.

Ia memberikan contoh seorang penduduk Hunan, sebuah provinsi di Tiongkok selatan, yang mengatakan bahwa mereka menggunakan kontainer pengiriman untuk mengangkut buku Sembilan Komentar ke daerah pedesaan untuk didistribusikan dan membentuk kelompok yang berjanji mundur dari PKT.

Dampak mereka tidak hanya terbatas di Hunan, tetapi juga meluas ke utara ke daerah seperti Provinsi Anhui, kata Jiang. Sebagian besar orang telah munduri dari partai, tetapi angka ini belum sepenuhnya dikompilasi, tambahnya.

Xue Mingzhu berkontribusi pada laporan ini.