Pengaruh mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap politik global tetap kuat, meski ia belum kembali menjabat. Dalam langkah yang mengejutkan dunia internasional, Trump berhasil mengumpulkan para pemimpin NATO secara mendadak untuk mengadakan pertemuan rahasia di resort Mar-a-Lago miliknya di Florida. Pertemuan ini bertujuan membahas situasi perang Rusia-Ukraina dan mencari jalan menuju perdamaian
ETIndonesia. Pada 22 November 2024, sejumlah pejabat tinggi NATO tiba di resort Mar-a-Lago Trump. Pertemuan ini diadakan sepenuhnya secara tertutup, tanpa informasi yang dipublikasikan ke publik. Juru bicara NATO Farah Dakhlallah mengeluarkan pernyataan singkat pada 23 November 2024, menyebutkan bahwa kedua belah pihak membahas berbagai isu keamanan global yang dihadapi aliansi tersebut.
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Belanda, bertemu secara pribadi dengan Trump. Rutte yang baru dilantik sebagai sekretaris jenderal NATO bulan lalu, dikenal memiliki hubungan baik dengan Trump selama masa kepresidenannya.
Hubungan NATO dan Trump
Mark Rutte secara proaktif memulai kerjasama yang baik antara Amerika Serikat dan NATO untuk masa depan. Dalam pertemuan tersebut, Rutte dan timnya juga bertemu dengan Mike Waltz kandidat Penasihat Keamanan Nasional Amerika, serta anggota tim keamanan nasional Trump. Pertemuan ini menandai upaya untuk memperkuat aliansi dan mengatasi tantangan keamanan global, terutama konflik di Ukraina.
Kontroversi Penanganan Trump terhadap Ukraina
Pendapat publik mengenai bagaimana Trump akan menangani konflik Ukraina sangat beragam. Beberapa kekhawatiran muncul terkait kemungkinan Trump menukar wilayah Ukraina untuk mencapai perdamaian. Media sayap kiri menyoroti bahwa Trump, sebagai seorang pengusaha, mungkin akan mengutamakan kepentingan Amerika Serikat. Namun demikian, tajuk utama harian Bild Jerman pada 23 November 2024 mengutip Senator Lindsey Graham yang menyatakan bahwa perang ini berkaitan dengan uang, dan Trump berpotensi memilih perjanjian damai yang menguntungkan baik Ukraina maupun Amerika Serikat.Â
Graham menegaskan, “Kami akan mengambil kembali uang kami dan memperkaya diri dengan logam tanah jarang, sementara Ukraina juga akan mendapat manfaat.”
Rencana Zelenskyy untuk Dukungan Trump
Menariknya, artikel Bild juga mengungkapkan bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah menyiapkan rencana kemenangan yang mencakup dukungan terhadap agenda “America First” jika Trump terpilih kembali. Rencana ini melibatkan investasi bersama dalam pengembangan sumber daya alam Ukraina yang kaya, termasuk logam berharga seperti minyak, titanium, lithium, grafit, dan logam tanah jarang lainnya. Hal ini diharapkan dapat memperkuat Ukraina dan negara-negara demokratis di dunia. Pada September lalu, Zelenskyy dan Trump telah membahas hal ini dalam pertemuan mereka.
Selain itu, Zelenskyy menawarkan agar Ukraina bergabung dengan NATO dan bersedia mengirim pasukan untuk menggantikan sebagian tentara Amerika dalam mempertahankan aliansi tersebut. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi beban Amerika dan meningkatkan keterlibatan Ukraina dalam keamanan NATO.
Strategi Trump dalam Pengangkatan Kabinet
Trump tengah menghadapi tantangan dalam menyusun kabinetnya untuk masa jabatan berikutnya.
Baru-baru ini, Matt Gaetz yang dinominasikan sebagai jaksa Agung AS, keluar dari pencalonan setelah menghadapi penolakan di Senat AS. Sebagai tanggapan, Trump mencalonkan Pam Bondi, mantan Jaksa Agung Florida, sebagai pengganti Gaetz pada 22 November 2024.
Pam Bondi dikenal atas pengalamannya dalam menangani imigran ilegal, perdagangan manusia, dan krisis obat opioid di Florida, menjadikannya kandidat yang cocok untuk posisi Jaksa Agung.
Langkah ini dipandang sebagai bagian dari strategi Trump untuk mengatasi oposisi dalam Partai Republik dan memperkuat kebijakan masa depannya. Beberapa analis berpendapat bahwa Trump sedang memainkan permainan politik besar dengan menggantikan Gaetz dengan Bondi, yang lebih diterima oleh pendukungnya.
Penunjukan Asisten Kepala Penasihat Keamanan Nasional
Selain itu, Trump menunjuk Alex Wong sebagai Asisten Kepala Penasihat Keamanan Nasional yang baru, seorang pejabat keturunan Tionghoa dengan latar belakang pendidikan dari Harvard Law School dan pengalaman di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Ia diharapkan akan memainkan peran penting dalam menjaga keamanan Amerika dan membantu Trump dalam negosiasi dengan Korea Utara.
Konflik Rusia-Ukraina dan Keterlibatan Korea Utara
Pada 23 November 2024, Angkatan Pertahanan Ukraina mengonfirmasi bahwa tentara Korea Utara telah secara resmi memasuki zona perang Ukraina, khususnya di daerah Kharkiv. Menurut Biro Intelijen Ukraina, sekitar 12.000 tentara Korea Utara telah tergabung dalam militer Rusia, dengan potensi peningkatan jumlah hingga 100.000. Sementara itu, tentara Polandia yang berperalatan lengkap juga siap bertempur melawan Rusia, siap melancarkan serangan kilat ke Moskow jika diperlukan.
Di Belanda, rekaman kereta yang mengangkut kendaraan lapis baja militer mengindikasikan eskalasi lebih lanjut dari perang Rusia-Ukraina. Presiden Zelenskyy terus mendukung tentara di garis depan, sementara Presiden Rusia Vladimir Putin memperkuat dukungan dari pasukan Chechnya. Meskipun Putin, seorang mantan kepala KGB, mengalami tekanan keamanan, ia tetap fokus pada upaya mempertahankan kekuasaannya.
Perubahan Opini Publik di Rusia
Survei opini terbaru menunjukkan perubahan signifikan dalam pandangan publik Rusia terhadap perang. Lebih dari setengah orang Rusia (53%) sekarang mendukung negosiasi damai dengan Ukraina, sementara proporsi yang berharap untuk melanjutkan tindakan militer turun menjadi 36%. Perubahan ini mencerminkan kelelahan dan keinginan masyarakat Rusia untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.
Kesimpulan
Dengan Trump yang tengah mempersiapkan kabinetnya dan NATO yang berupaya memperkuat aliansi, masa depan konflik Rusia-Ukraina tetap penuh ketidakpastian. Pertemuan rahasia di resort Mar a-lago menandai langkah penting dalam diplomasi internasional, sementara dinamika politik dalam Amerika Serikat dan keterlibatan negara-negara lain menambah kompleksitas situasi global. (kyr)