Tepat ketika Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam akan memberlakukan tarif 25% terhadap produk dari Meksiko, pemerintah Meksiko pada Kamis (28 November) menggerebek kawasan komersial di Mexico City yang dipenuhi barang-barang palsu asal Tiongkok, yang dikenal sebagai “Kota Yiwu.” Pada Jumat (29 November), pihak berwenang Meksiko mengumumkan akan memperluas operasi pemberantasan barang palsu ini ke seluruh negeri
ETIndonesia. Pada Kamis 28 November, lebih dari 200 petugas polisi dan aparat penegak hukum melakukan penggerebekan di “Mexico Mart,” yang sebelumnya dikenal sebagai “Kota Yiwu.” Dalam operasi tersebut, sekitar 90.000 barang palsu berlabel merek terkenal seperti Marvel, Sanrio, Disney, dan Nintendo berhasil disita. Total lebih dari 262.000 produk yang tidak memiliki dokumen impor atau label juga ditemukan.
Gedung pasar tersebut, baik di luar maupun dalam, dipenuhi papan tanda berbahasa Mandarin. Menurut pihak berwenang, barang-barang tersebut berasal dari Tiongkok, Malaysia, Indonesia, Bangladesh, dan Vietnam.
Menteri Ekonomi Meksiko, Marcelo Ebrard, menyatakan bahwa pemerintah akan menyita gedung tersebut dari pemiliknya dan menghancurkan barang-barang ilegal. Jika dokumen impor ditemukan, agen transportasi dan bea cukai yang terkait dengan dokumen tersebut juga akan diperiksa.
Dalam beberapa tahun terakhir, produk-produk Tiongkok yang dipesan melalui situs ritel online membanjiri Meksiko, terutama mainan, peralatan rumah tangga, serta sepeda listrik dan skuter murah.
Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, menuduh Meksiko menjadi jalur utama barang-barang dari Tiongkok untuk membanjiri pasar Amerika Serikat. Sebagai tanggapan, Trump mengancam akan memberlakukan tarif tinggi pada produk Meksiko. Menanggapi hal ini, pejabat Meksiko menyatakan akan mendorong perusahaan lokal untuk memproduksi barang-barang tersebut di dalam negeri guna menggantikan impor dari Tiongkok. (hui)