ETIndonesia. Penyakit menular mematikan misterius ditemukan di Republik Demokratik Kongo. Otoritas kesehatan melaporkan bahwa sejak kasus pertama ditemukan pada akhir Oktober, telah dilaporkan 376 kasus dengan 80 kematian. Saat ini, belum dapat dipastikan apakah penyakit ini disebabkan oleh virus atau bakteri.
Kementerian Kesehatan Kongo menyatakan bahwa gejala awal penyakit ini mirip dengan flu, termasuk demam, batuk, pilek, sakit kepala, dan nyeri tubuh.
Sebagian besar kasus terjadi di daerah terpencil Panzi, provinsi Kwango, sekitar 700 kilometer dari ibu kota Kinshasa. Sekitar 40% dari pasien adalah anak-anak di bawah usia lima tahun, mayoritas menderita kekurangan gizi.
Wabah ini berlangsung dari Oktober hingga Maret, bertepatan dengan musim flu musiman. Namun, pihak berwenang belum dapat memastikan apakah penyakit ini menyebar melalui virus atau bakteri.
“Ini tampaknya adalah penyakit sistem pernapasan. Maksud saya: tampaknya seperti itu. Kami baru menerima laporan sekitar empat atau lima hari yang lalu. Saya tidak berpikir kami dapat memastikan cara penyebarannya dalam waktu sesingkat itu,” kata Menteri Kesehatan Kongo, Roger Kamba.
Menurut Roger Kamba, dari 27 orang yang meninggal dunia di rumah sakit, 10 di antaranya meninggal dunia karena kekurangan transfusi darah, sementara 17 lainnya meninggal karena masalah pernapasan.
Pemerintah telah mengirim tim penelitian medis ke lokasi untuk mengevaluasi situasi dan menganalisis sampel. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mengirim tim pengamat.
Selain itu, menurut WHO, setelah pandemi COVID-19, Kongo juga menghadapi wabah cacar monyet yang diduga telah menewaskan ribuan orang dengan lebih dari 47.000 kasus yang terkonfirmasi. (Hui)
Sumber : NTDTV.com