Heboh di Damaskus: Penjara Pembantaian, Narkoba Assad, dan Perang Rahasia Internasional

EtIndonesia. Situasi di Suriah mengalami perubahan drastis setelah pasukan pemberontak berhasil menguasai ibu kota, Damaskus. Penguasaan ini membawa serangkaian peristiwa penting yang mempengaruhi dinamika politik, sosial, dan internasional negara tersebut.

Pembebasan Tahanan di Penjara Damaskus

Setelah pengambilalihan Damaskus oleh pasukan pemberontak, terjadi pembebasan tahanan di beberapa penjara di kota tersebut. Pembebasan pertama terjadi di Damaskus Tengah, di mana setelah dua hari penguasaan, ribuan warga datang mencari keluarga mereka yang hilang. Sejak demonstrasi anti-pemerintah besar-besaran pada Januari 2011, sekitar 150.000 orang telah ditahan atau dilaporkan hilang tanpa alasan yang jelas.

Salah satu penjara paling mengerikan yang terungkap adalah Penjara Sednaya di pinggiran Damaskus, yang dikenal sebagai “tempat penyembelihan manusia” oleh warga Suriah. Di penjara ini ditemukan jenazah yang dilarutkan dengan asam sulfat, serta ruangan yang dipenuhi pakaian dan sepatu korban eksekusi. Kondisi tubuh korban sangat buruk, sehingga penentuan tanggal kematian masih memerlukan investigasi lebih lanjut. Beberapa korban bahkan ditemukan dengan peluru di tubuh mereka, menandakan eksekusi di tempat.

Keterlibatan Rezim Assad dan Jaringan Narkoba

Rezim Bashar al-Assad yang berkuasa di Suriah ternyata tidak hanya menindas para pembangkang, tetapi juga terlibat dalam perdagangan narkoba untuk mendapatkan keuntungan besar. Pemberontak menemukan pabrik fentanyl yang dikendalikan oleh pemerintah Assad di Kota Douma. Pembuatan fentanyl di Suriah mirip dengan di Asia Tenggara dan Amerika Selatan, menggunakan bahan baku dari Tiongkok dan diproses serta dikemas secara sederhana untuk dijual.

Pemulihan Sosial dan Ekonomi di Suriah

Pada tahun 2021, PDB per kapita Suriah hanya mencapai 421 dolar, lebih rendah daripada Afganistan di kawasan Timur Tengah. Namun, setelah penggulingan Assad, beberapa tanda pemulihan sosial mulai muncul. Pasar di jalan-jalan Damaskus dibuka kembali, dan warga melaporkan kebahagiaan yang signifikan. 

“Kami sedang dalam tahap transisi dan berharap bisa melewatinya dengan lancar,” ujar salah satu warga Damaskus.

Para pemimpin pusat juga berupaya membangun kembali infrastruktur dengan mendorong orang-orang kembali bekerja. Meskipun masih menghadapi tantangan, warga Suriah mulai merasakan perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari.

Dinamikasi Militer Internasional di Suriah

Selain perubahan internal, Suriah juga menjadi medan pertempuran bagi kekuatan internasional. Selain serangan Angkatan Udara Israel terhadap pangkalan militer Rusia, Ukraina juga mengirim sekitar 20 operator drone dan 150 drone serang empat minggu sebelum pemberontak melancarkan serangan besar. Kerjasama ini berhasil mengusir sepenuhnya kekuatan Rusia dari Suriah.

Kemajuan Militer Ukraina dan Dukungan Amerika Serikat

Ukraina terus mengembangkan teknologi militernya, termasuk peluncuran drone misil baru bernama Hell dengan kecepatan 700 kilometer per jam dan jangkauan lebih dari 700 kilometer. Presiden Zelenskyy secara aktif menginspeksi batch pertama drone ini yang telah resmi digunakan oleh militer Ukraina. Selain itu, Ukraina juga mengembangkan misil jelajah Ruta dengan bantuan perusahaan kedirgantaraan Eropa, yang dikenal sebagai “small Tomahawk” karena struktur sederhana dan presisi tinggi.

Di sisi lain, Amerika Serikat mengumumkan pemberian pinjaman sebesar 20 miliar dolar kepada Ukraina, yang akan dibayar menggunakan hasil dari aset tetap Rusia yang dibekukan. Langkah ini menuai kemarahan dari Rusia, yang menyebutnya sebagai tindakan pencurian dan mengancam akan membalasnya.

Tindakan Rezim Rusia di Dalam Negeri

Dalam upaya memperkuat pasukan, Presiden Vladimir Putin mengambil tindakan pembersihan dengan merekrut secara besar-besaran di Moskow. Polisi Rusia baru-baru ini menyerbu tiga klub malam terbesar di kota tersebut, menangkap pria dan membawa mereka ke kantor perekrutan, sementara wanita dibebaskan. Metode ini menunjukkan pendekatan keras Rusia dalam mengatasi kekurangan pasukan.

Penolakan Ukraina terhadap Perekrutan Usia Muda

Pemerintahan Biden mendesak Ukraina untuk menurunkan usia perekrutan dari 25 menjadi 18 tahun untuk menambah pasukan melawan Rusia. Namun, Presiden Zelenskyy menolak keras usulan ini, menyatakan bahwa prioritas utama adalah memberikan ruda; dan menerapkan sanksi ekonomi untuk mengurangi potensi militer Rusia, bukan mengorbankan nyawa muda Ukraina.

Kesimpulan

Suriah kini berada di persimpangan penting antara pemulihan internal dan dinamika geopolitik yang kompleks. Pembebasan tahanan, penindasan rezim, dukungan internasional, dan konflik militer menjadikan situasi di Damaskus dan sekitarnya sangat dinamis. Masa depan Suriah masih penuh ketidakpastian, namun tanda-tanda pemulihan sosial memberikan harapan bagi warga negara tersebut.

FOKUS DUNIA

NEWS