Seorang Pemuda Kelahiran Tahun 2000 di Guangdong, Tiongkok,  Ingin Terjun Bebas dari Jembatan, Ia Mengeluh: Hidup Terlalu Lelah 

ETIndonesia. Baru-baru ini, di Zhongshan, Guangdong, Tiongkok, seorang pemuda kelahiran tahun 2000 hampir melompat dari jembatan untuk mengakhiri hidupnya. Dia diselamatkan oleh seorang perempuan yang kebetulan melintas. Pemuda itu mengeluh bahwa hidup terlalu melelahkan, bekerja keras setiap hari pun tidak mampu mengubah kondisi kemiskinan keluarganya, sehingga merasa putus asa.

Peristiwa di Jembatan Zhongshan

Video yang beredar menunjukkan bahwa pada 11 November, seorang perempuan bernama Wang, yang pulang kerja malam dengan sepeda, melihat seorang pria sedang memanjat pagar jembatan. Dia segera berteriak dan mendekat untuk menarik agar pria itu turun.

Wang berkata, “Apa yang kamu lakukan? Turunlah, ini berbahaya sekali! Ada masalah apa? Ceritakan, jangan lakukan ini.”

Ketika pria itu berhasil ditarik turun, Wang menyadari bahwa dia tidak memakai sepatu, pakaiannya terdapat bercak darah,  dia memegang pecahan kaca untuk melukai dirinya sendiri. Pergelangan tangannya telah terluka dengan beberapa sayatan.

Keluhan Pemuda Itu

Saat Wang mencoba menenangkannya, pemuda itu menceritakan bahwa keluarganya miskin. Dia bahkan tidak sempat menyelesaikan pendidikan SMP dan sudah bekerja sejak usia 12 tahun.

“Saya benar-benar lelah. Saya sudah bekerja keras sejak usia 12 tahun di lokasi konstruksi. Saya berusaha semaksimal mungkin, tetapi orang lain tetap menganggap saya tidak berguna,” kata pemuda itu.

Wang mencoba menghiburnya, mengatakan, “Jika hidup terasa berat, beristirahatlah. Hidup ini yang paling penting, semua hal lainnya hanyalah sementara. Kebahagiaan diri sendiri itu yang utama.”

Dari percakapan tersebut, Wang mengetahui bahwa pemuda itu lahir pada tahun 2000, hanya lebih tua tujuh tahun dari putrinya. Wang juga merasa iba ketika mendengar bahwa pemuda itu memiliki seorang pacar di kampung halaman dan seorang anak yang berusia empat tahun.

Pemuda itu mengeluh bahwa meskipun bekerja keras setiap hari, hidupnya tetap tidak berubah. “Saya bekerja di lokasi konstruksi hingga tangan saya kapalan dan mengelupas. Bahkan hari ini saya masih bekerja. Tapi saya benar-benar tidak bisa menabung,” ungkapnya.

Wang Tetap Mendampingi

Wang berusaha menenangkan pria itu dan mengatakan bahwa semua orang sedang menghadapi masa sulit. Setelah memastikan pemuda itu aman, Wang baru pergi setelah menemaninya selama satu jam.

Wang mengatakan, “Saya sebenarnya juga takut, tetapi saya tidak bisa membiarkan dia melompat. Jika saya hanya menonton tanpa melakukan apa-apa, saya tidak akan bisa hidup tenang.”

Reaksi Warganet

Banyak warganet merasa iba atas nasib pemuda tersebut:

  • “Saya sangat simpatik, hidup benar-benar penuh cobaan.”
  • “Betapa baiknya pemuda ini, tetapi sekeras apa pun dia berusaha, tetap tidak bisa mengubah kehidupan keluarganya.”
  • “Hidup ini sudah begitu berat.”
  • “Rakyat terlalu menderita.”

Insiden Lompat Jembatan 

Dengan ekonomi yang lesu, kasus  melompat dari jembatan sering terjadi di berbagai daerah di Tiongkok.

Pada 7 November malam, seorang pria di Changsha, Hunan, melompat ke sungai dan ditemukan oleh seorang perempuan yang segera melaporkan ke polisi. Barang-barang seperti sepatu, ponsel, kacamata, dan dompet ditinggalkan di tepi jembatan.

Pada  Mei, media melaporkan bahwa lebih dari 20 orang mencoba bundir dengan melompat dari jembatan di Taiyuan hanya dalam sebulan.

Banyak penduduk mengeluhkan bahwa pemerintah tidak peduli dengan rakyat kecil, dan mereka semakin kehilangan harapan. (Hui)

Sumber : NTDTV.com