Sanksi Putaran ke-15 Uni Eropa Terhadap Rusia, Pertama Kalinya Menargetkan Entitas Tiongkok Secara Komprehensif

ETIndonesia. Uni Eropa pada Senin (16/12/2024), mengesahkan paket sanksi putaran ke-15 terhadap Rusia. Dalam daftar sanksi terbaru ini, termasuk tujuh entitas dan individu asal Tiongkok. Ini adalah pertama kalinya sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina, Uni Eropa menjatuhkan sanksi komprehensif terhadap entitas dan individu Tiongkok.

“Kami telah mengesahkan paket sanksi ke-15 terhadap Rusia. Putaran sanksi kali ini menargetkan armada bayangan dan pejabat Korea Utara. Selain itu, untuk pertama kalinya, perusahaan Tiongkok yang memproduksi drone untuk Rusia juga dimasukkan ke dalam daftar sanksi,”  kata Perwakilan Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas. 

“Pesan kami sangat jelas: Anda tidak dapat mendukung perang di Eropa tanpa menerima konsekuensi,” lanjutnya. 

Dalam konferensi pers pada Senin, Kaja Kallas mengumumkan langkah-langkah baru sanksi tersebut.

Uni Eropa menjelaskan bahwa Rusia menggunakan “armada bayangan” untuk menghindari pembatasan harga minyak dan sanksi perdagangan lainnya.

Sanksi terbaru menambahkan 84 entitas dan individu ke dalam daftar sanksi. Mereka dituduh membantu Rusia memproduksi suku cadang pesawat, drone, produk elektronik, mesin, serta komponen berteknologi tinggi untuk peralatan militer.

Uni Eropa menyatakan bahwa mereka mendukung invasi Rusia ke Ukraina dan merusak integritas wilayah Ukraina. Sanksi ini meliputi pembekuan aset dan larangan perjalanan.

Hal yang menjadi sorotan, dalam daftar sanksi terbaru, terdapat tujuh entitas dan individu asal Tiongkok. Di antaranya, satu individu dan dua entitas dituduh membantu Rusia menghindari sanksi Uni Eropa, sementara empat entitas lainnya terlibat dalam penyediaan suku cadang drone dan mikroelektronika sensitif kepada perusahaan militer Rusia, yang digunakan untuk mendukung invasi ke Ukraina.

“Uni Eropa akhirnya mulai menyadari bahwa dukungan PKT terhadap Rusia, baik dalam hal ekonomi maupun pasokan sumber daya militer, termasuk komponen dual-use (sipil dan militer), memiliki dampak yang jauh lebih besar terhadap perang Rusia-Ukraina dibandingkan perkiraan mereka sebelumnya,” kata pengamat politik Tang Jingyuan.

“Dukungan PKT terhadap Rusia mungkin menjadi salah satu alasan utama yang menyebabkan kebuntuan di medan perang, bahkan membuat Ukraina semakin berada dalam posisi yang kurang menguntungkan,” tambahnya. 

Ini adalah pertama kalinya Uni Eropa menerapkan sanksi komprehensif terhadap entitas dan individu Tiongkok sejak perang Rusia-Ukraina dimulai. Sebelumnya, sanksi terhadap Rusia dari Uni Eropa terhadap PKT hanya terbatas pada pengendalian ekspor, bukan sanksi penuh.


“Dalam jangka panjang, setelah perundingan dan gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia, Uni Eropa bersama NATO kemungkinan besar akan mulai membantu pemerintah AS memusatkan perhatian pada ancaman terbesar bagi dunia bebas, yaitu Partai Komunis Tiongkok. Langkah ini merupakan awal yang penting, yang di masa depan akan mempermudah Uni Eropa mencapai konsensus internal terkait sanksi terhadap PKT,” ujar pengamat politik Lan Shu. 

Sementara itu, sumber lain mengungkapkan bahwa Komisi Uni Eropa sedang mempersiapkan putaran sanksi ke-16, yang cakupannya akan lebih luas. (Hui)

Sumber : NTDTV.com