ETIndonesia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada 16 Desember 2024 merilis sebuah video yang memperlihatkan dugaan tentara Rusia membakar wajah jenazah tentara Korea Utara untuk menyembunyikan identitas mereka. Dalam video tersebut, terlihat jenazah tentara Korea Utara tergeletak dengan beberapa jenazah lainnya terbakar oleh api.
Klaim Salah Sasaran oleh Pasukan Gabungan Rusia-Korut
Menurut Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina (DIU), sekitar 200 tentara dari pasukan gabungan Rusia dan Korea Utara tewas akibat salah sasaran saat bertempur melawan tentara Ukraina di wilayah Kursk, Rusia. DIU menjelaskan bahwa kesalahan ini terjadi karena adanya kendala bahasa antara tentara Korea Utara dan Rusia dalam operasi militer gabungan.
Insiden “Friendly Fire”
DIU menyatakan bahwa tentara Korea Utara salah menyerang kendaraan militer pasukan Ahmat (tentara Chechnya), yang mengakibatkan tewasnya 8 tentara Kadyrov.
Bukti Visual dan Informasi Terkini
Media Ukraina, Ukrainska Pravda, melaporkan bahwa militer Ukraina merilis foto dan video yang menunjukkan jenazah puluhan tentara Korea Utara dan Rusia di wilayah Kursk, dekat perbatasan Rusia-Ukraina. Beberapa jenazah terlihat tertutup salju.
Even after years of war, when we thought the Russians could not get any more cynical, we see something even worse.
— Volodymyr Zelenskyy / Володимир Зеленський (@ZelenskyyUa) December 16, 2024
Russia not only sends the North Korean troops to storm Ukrainian positions, but also tries to conceal losses of these people.
They tried to hide the presence of… pic.twitter.com/KYyGF1rxP8
Presiden Zelensky menyebut bahwa data awal menunjukkan tentara Korea Utara mulai digunakan dalam operasi militer oleh Rusia, khususnya di wilayah Kursk. Ia juga mengindikasikan kemungkinan ekspansi penggunaan tentara Korea Utara ke wilayah garis depan lainnya.
Bantahan Korea Utara dan Tanggapan Internasional
Pemerintah Korea Utara dengan tegas membantah laporan bahwa mereka mengirim tentara untuk membantu Rusia dalam perang. Korea Utara menyebut laporan tersebut sebagai “berita palsu.”
Sementara itu, Juru Bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder, mengkonfirmasi adanya bukti bahwa tentara Korea Utara mengalami korban jiwa dalam pertempuran, meskipun angka pastinya belum dapat diverifikasi.
Respons dari Rusia dan Amerika Serikat
Kremlin sejauh ini tetap bungkam terkait tewasnya tentara Korea Utara dalam operasi militer.
Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, menyatakan akan melakukan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun. (Hui)
Sumber : NTDTV.com