EtIndonesia. Pada 19 Desember, Presiden Rusia Vladimir Putin dalam konferensi pers akhir tahun menyatakan bahwa ia siap untuk “kompromi soal Ukraina.” Dia menyebut bahwa melalui dialog yang mungkin akan diadakan dengan Presiden AS terpilih, Donald Trump, konflik Rusia-Ukraina yang telah berlangsung lebih dari dua tahun dapat diakhiri. Putin juga menambahkan bahwa militer Rusia hampir mencapai tujuan utamanya.
Reuters melaporkan bahwa dalam konferensi pers yang disiarkan televisi pemerintah, Putin menyatakan dirinya siap untuk berbicara dengan Trump setelah bertahun-tahun tanpa komunikasi. Ketika ditanya tentang syarat apa yang dapat menarik Trump untuk membantu mediasi, Putin menegaskan bahwa Rusia bukan pihak yang berada dalam posisi tidak menguntungkan dalam perang ini, melainkan justru semakin kuat.
Putin menyebu: “Kami selalu menunjukkan keinginan untuk bernegosiasi dan kompromi. Menurut saya, mentalitas konfrontatif warga Ukraina akan segera hilang, menyisakan kelompok yang tidak ingin konflik terus berlanjut.”
“Kami sudah siap untuk kompromi, tetapi negosiasi hanya dapat terjadi jika kedua belah pihak memiliki kemauan,” tambahnya.
Mengenai situasi di Suriah, Putin menyatakan bahwa Rusia telah memberikan proposal kepada pemerintah sementara Suriah terkait pengaturan kehadiran militer Rusia di negara tersebut. Dia menambahkan bahwa pihak-pihak di Suriah yang telah dihubungi mendukung keberadaan pasukan Rusia di wilayah mereka.
Selain itu, Putin memuji rudal hipersonik terbaru Rusia, “Oreshnik” (Hazelnut), yang sebelumnya digunakan untuk menyerang sebuah pabrik militer di Ukraina. Dia menyatakan bahwa rudal ini menunjukkan kemampuan canggihnya dan menegaskan kesiapan untuk kembali menggunakannya guna menguji kemampuan sistem pertahanan udara Barat. (jhn/yn)