EtIndonesia. Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis (1912) menantang Amerika Serikat, dengan menyatakan bahwa rudal balistik hipersonik terbaru Rusia, “Oreshnik” mampu menembus sistem pertahanan rudal AS mana pun. Putin bahkan menyatakan kesediaannya untuk menggelar “pertarungan rudal berteknologi tinggi abad ke-21” dengan AS dan Barat.
Pernyataan ini disampaikan Putin saat menjawab pertanyaan wartawan dan warga dalam konferensi pers akhir tahun yang disiarkan di televisi Pemerintah Rusia. Dia juga mengklaim bahwa militer Rusia di medan perang Ukraina sedang bergerak menuju pencapaian tujuan utama mereka.
Pada 21 November, militer Rusia untuk pertama kalinya melakukan uji coba rudal “Oreshnik” di Kota Dnipro, Ukraina tengah dan selatan. Putin kala itu menyatakan bahwa rudal ini merupakan teknologi terbaru yang dikembangkan Rusia sebagai balasan atas serangan rudal jarak jauh Ukraina, yang menggunakan senjata dari Amerika Serikat dan Inggris untuk menghantam target di wilayah Rusia.
Menanggapi keraguan para pakar Barat terhadap efektivitas rudal “Oreshnik”, Putin dengan nada canda mengusulkan agar Rusia dan sekutu Barat Ukraina mengadakan “pertarungan teknologi tinggi” untuk membuktikan kemampuan rudal tersebut.
Associated Press mengutip pernyataan Putin yang menyebut bahwa Rusia dapat memberi tahu sebelumnya tentang rencana penggunaan rudal “Oreshnik” untuk menyerang Kyiv, sehingga Barat dapat menguji sistem pertahanan anti-rudal mereka.
“Mari kita lihat apa yang akan terjadi,” kata Putin seperti dikutip AP.
“Kami siap untuk mengadakan eksperimen semacam ini,” tambah Putin, seperti dilaporkan Reuters.
Putin menjelaskan bahwa meskipun pengembangan rudal “Oreshnik” didasarkan pada desain rudal sebelumnya, rudal ini merupakan senjata modern yang benar-benar baru.
Ketika ditanya tentang kemajuan perang di Ukraina, Putin mengklaim bahwa militer Rusia sedang bergerak maju di seluruh garis depan.
“Saya harus mengatakan bahwa situasinya sedang berubah secara dramatis… Seluruh garis depan sedang aktif, dan ini terjadi setiap hari,” kata Putin, seperti dikutip Reuters.
Media Lokal: Pasukan Rusia Mendekati Kota Penting di Ukraina Timur
Reuters mengutip analis militer Barat dan Rusia yang melaporkan bahwa saat ini militer Rusia bergerak maju di garis depan Ukraina Timur dengan kecepatan tertinggi sejak invasi dimulai pada 2022. Pasukan Rusia telah merebut sejumlah desa dari tangan pasukan Ukraina dan saat ini mendekati kota penting yang menjadi simpul strategis jalan raya dan kereta api, seperti Pokrovsk.
“Setiap hari, wilayah yang direbut para prajurit kami dihitung dalam kilometer persegi,” ujar Putin.
Dia menambahkan bahwa meskipun pertempuran kompleks, “memprediksi langkah selanjutnya sangat sulit dan tidak ada gunanya… (Namun) seperti yang Anda katakan, kami sedang menuju pencapaian tujuan utama yang ditetapkan pada awal operasi militer khusus.”
“Semua orang bertarung dengan sangat berani. Mereka sedang bertempur. Mari kita doakan mereka keberuntungan, kemenangan, dan agar mereka dapat kembali ke rumah,” kata Putin.
Ketika berbicara tentang pasukan Ukraina yang masuk dan tetap bertahan di wilayah Kursk, Rusia, Putin menegaskan bahwa pasukan tersebut akan diusir dari wilayah Rusia, tetapi dia menolak menyebutkan kapan hal itu akan terjadi.
Pada Agustus lalu, pasukan Ukraina berhasil menembus pertahanan Rusia, melintasi perbatasan Rusia-Ukraina, dan menyerang wilayah perbatasan Kursk, memasuki perang ke dalam wilayah Rusia. Serangan ini memberikan tekanan besar pada Putin. Selama beberapa bulan, Rusia berupaya mengepung dan memusnahkan pasukan Ukraina tersebut atau memaksa mereka keluar dari wilayah Rusia, tetapi hasilnya tidak signifikan. Pertempuran antara kedua belah pihak terus berlangsung di kawasan itu, sementara pasukan Ukraina tetap bertahan di sana.
Pekan lalu, Ukraina menggunakan rudal ATACMS dari Amerika Serikat untuk menyerang sebuah pangkalan militer di Taganrog, Rusia selatan.
Dalam acara tahunan ini, Putin juga menyatakan bahwa ekonomi Rusia diperkirakan akan tumbuh 4% tahun ini. Ia mengakui bahwa harga konsumen tinggi, dengan inflasi mencapai 9,3%, tetapi ia menegaskan bahwa kondisi ekonomi Rusia tetap “stabil.”(jhn/yn)