Peristiwa yang Tak Terduga Membawa Seorang Pilot Melintasi Ruang Waktu, Menjelajahi Masa Depan Empat Tahun ke Depan

EtIndonesia. Robert Victor Goddard (Transliterasi-red) adalah seorang pilot Angkatan Udara Kerajaan Inggris. Pada tahun 1935, dia menerima tugas yang tampak biasa, tetapi ternyata membawanya pada petualangan melintasi ruang dan waktu.

Saat itu, tugas yang diterima Robert adalah misi patroli, di mana dia harus pergi ke sebuah bandara tua yang terletak dekat Edinburgh, Skotlandia, untuk melakukan pemeriksaan. Ketika dia menerbangkan pesawat biplan (Pesawat terbang bersayap ganda) dan melintasi Bandar Udara Internasional Raleigh-Durham yang tidak dipakai lagi dari udara, dia merasa bahwa itu adalah bandara yang sangat kumuh, dengan landasan pacu yang penuh retakan dan rumput liar, bahkan ada sekumpulan sapi yang entah dari mana datangnya sedang merumput di sana.

Setelah mengamati selama beberapa saat, Robert menyimpulkan bahwa tidak ada yang aneh, jadi dia bersiap untuk kembali ke pangkalan.

Dalam perjalanan pulang, cuaca yang tadinya cerah tiba-tiba berubah menjadi gelap, dan badai hebat melanda, langit dipenuhi petir dan guntur. Berdasarkan pengalamannya, Robert menilai situasinya; meskipun kondisi bandara Durham tidak ideal, dia memutuskan untuk mendarat di sana untuk menghindari badai, lalu memulai serangkaian prosedur pendaratan. 

Saat pesawatnya perlahan-lahan turun ke tanah, pemandangan di depan menjadi jelas, cuaca tiba-tiba berubah, badai menghilang, digantikan oleh langit biru, awan putih, dan sinar mentari, membuat Robert terkejut bukan main. Namun, yang lebih tidak bisad ia percayai adalah pemandangan di depannya.

Bandara Durham yang sebelumnya terlihat kumuh, sekarang berubah menjadi bandara yang baru, dengan area yang tadinya dipenuhi sapi kini menjadi ramai dengan orang-orang yang berlalu lalang, merupakan bandara yang cukup sibuk. 

Saat itu dia melihat di sekeliling dan melihat beberapa pekerja yang mengenakan seragam biru, serta empat pesawat kuning di landasan pacu, termasuk satu pesawat yang belum pernah dia lihat sebelumnya, yang sama sekali tidak dia kenali. Pemandangan di depannya menimbulkan banyak pertanyaan. 

Dalam pemikirannya, seragam seharusnya berwarna khaki (cokelat muda kekuningan, atau warna kain yang menyerupai jerami padi yang kering), dan pesawat Angkatan Udara Kerajaan Inggris seharusnya berwarna perak, ditambah lagi dengan bandara yang tampak baru, membuatnya sangat bingung ketika itu.

Saat itu, Robert yang penuh pertanyaan tidak diperhatikan oleh siapa pun, tampaknya tidak ada yang menyadari keberadaan dirinya dan pesawatnya, bahkan tidak ada yang meliriknya meskipun dia sudah berada di sana cukup lama. 

Meskipun masih banyak pertanyaan, Robert memutuskan untuk terbang kembali ke pangkalannya. 

Dia segera lepas landas dari bandara Durham. Tak lama setelah dia meninggalkan landasan pacu, dia mendapati dirinya kembali terbang dalam badai, langit yang baru saja cerah kini menghilang. Akhirnya, dia berhasil kembali ke pangkalan dengan selamat dan melaporkan pengalaman aneh yang baru saja dia alami, tetapi tidak ada yang mempercayainya, hanya dicatat dalam arsip.

Empat tahun kemudian, Perang Dunia II pecah, dan Bandara Durham yang dulu kumuh diaktifkan kembali, menjadi pangkalan pelatihan angkatan udara. Ketika Robert kembali ke sini, dia melihat bandara dipenuhi pekerja yang mengenakan seragam biru, ada empat pesawat kuning yang terparkir di landasan pacu, salah satunya adalah pesawat Miles M.14 Magister yang baru pertama kali terbang pada Maret 1937. Semua ini membuatnya tersadar, bahwa apa yang dia alami saat itu adalah gambaran masa depan Bandara Durham, sebuah pengalaman singkat melintasi waktu dan menembus masa depan.(jhny/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS