EtIndonesia. Perang selama ini dianggap sebagai ujian tertinggi bagi teknologi militer dan sistem senjata. Dalam konteks perang modern, efek peralatan senjata tidak hanya terwujud di laboratorium atau lapangan latihan, tetapi juga dibuktikan dan dipromosikan di medan perang. Seperti kata orang-orang, “perang adalah propaganda terbaik”, setelah Iran melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel, baru-baru ini mereka juga menyediakan rudal balistik kepada Rusia, yang semakin menguatkan pandangan ini.
Menurut laporan , dalam beberapa tahun terakhir tampaknya teknologi rudal Iran mulai melaju pesat, terutama dalam hal rudal balistik. Sebagai kekuatan militer penting di kawasan Timur Tengah, Iran meningkatkan kemampuan serangan tepat sasaran dan penetrasi rudalnya melalui pengembangan yang terus menerus dan pembuktian dalam pertempuran. Melalui tindakan militer, Iran menunjukkan kemampuan nyata rudalnya kepada dunia.
Pada 1 Oktober 2024, Iran melancarkan ” Operation True Promise2 / Operasi Janji Sejati 2″ terhadap Israel, yang menggunakan banyak rudal balistik skala besar. Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) menyatakan bahwa serangan ini dilaksanakan berdasarkan “hak bela diri yang diberikan oleh Piagam PBB”. Pernyataan tersebut juga menyatakan bahwa serangan ini merupakan balasan atas pembantaian rakyat Lebanon dan Gaza, serta Yang Mulia Sayyed Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah.
Dalam operasi tersebut, Iran meluncurkan sekitar 200 rudal, di mana sebagian besar rudal berhasil menembus sistem pertahanan Iron Dome Israel dan mengenai target termasuk pangkalan militer dan fasilitas penting lainnya. Meskipun sistem pertahanan udara Israel dan AS berhasil mencegat sebagian rudal, rudal-rudal tersebut tetap merusak infrastruktur, menunjukkan kekuatan rudal Iran dalam perang modern.
Serangan ini menandai kematangan lebih lanjut teknologi rudal Iran, terutama dalam hal kemampuan penetrasi. Rudal “Fattah-1” dan “Kheibar Shekan” yang dikembangkan Iran dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan kecepatan dan kemampuan serangan yang lebih kuat. Rudal-rudal ini memiliki akurasi yang tinggi, dan mampu menerobos sistem pertahanan udara dengan kecepatan sangat tinggi, menimbulkan ancaman serius bagi fasilitas militer dan target vital.
Kemajuan teknologi rudal Iran kemungkinan berasal dari teknologi Rusia, yang tidak hanya menunjukkan kekuatan teknologi rudalnya dalam konflik dengan Israel, tetapi juga memperluas pengaruh senjatanya melalui penyediaan rudal balistik kepada Rusia dalam perang Ukraina-Rusia. Sejak pecahnya perang Ukraina, Rusia semakin tergantung pada bantuan militer eksternal dalam operasi perang, di mana rudal dan misil jelajah Iran menjadi salah satu alat penting bagi serangannya ke Ukraina.
Kerja sama militer antara Iran dan Rusia bukanlah sesuatu yang tiba-tiba, melainkan merupakan hasil dari kolaborasi strategis yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan semakin mendalam. Dengan menyediakan rudal kepada Rusia, Iran tidak hanya memperkuat posisinya di pasar senjata global, tetapi juga menunjukkan peran pentingnya dalam perang Ukraina-Rusia. Rudal yang disediakan Iran membantu Rusia mendapatkan kemampuan serangan jauh yang lebih kuat di medan perang Ukraina.(jhn/yn)