Berita tentang kecelakaan pesawat penumpang Azerbaijan Airlines menjadi sorotan dunia. Kecelakaan ini mengakibatkan 38 orang tewas dan 29 orang luka-luka. Berdasarkan laporan, pesawat tersebut kemungkinan ditembak jatuh oleh Rusia.
ETIndonesia. Pada Kamis (26 Desember), seorang sumber pemerintah Azerbaijan mengungkapkan kepada media internasional bahwa, menurut investigasi awal, pesawat J2-8243 terkena sistem pertahanan udara Rusia “Pantsir-S” saat melintasi langit Grozny. Pecahan rudal mengenai penumpang dan awak pesawat.
Setelah mengalami kerusakan, pesawat sempat meminta izin mendarat darurat, tetapi ditolak di semua bandara Rusia dan diperintahkan untuk terbang melintasi Laut Kaspia menuju Aktau, Kazakhstan.
Rekaman video di lokasi menunjukkan pesawat mengalami gangguan penerbangan, menukik tajam, dan jatuh ke tanah disertai ledakan besar yang memicu kebakaran, di tengah teriakan warga.
Gambar dari lokasi jatuhnya pesawat menunjukkan puing-puing dengan lubang-lubang yang diduga akibat pecahan rudal.
Menurut laporan Rusia, saat pesawat Azerbaijan melintasi wilayah udara Chechnya, sistem pertahanan udara Rusia sedang berusaha menembak jatuh drone Ukraina.
“Insiden ini terjadi saat pesawat melintas di wilayah Rusia, tepatnya di Republik Chechnya. Ini menunjukkan kemungkinan serangan dari sistem pertahanan udara Pantsir-S1 karena saat itu drone Ukraina sedang terbang di area tersebut,” ujar Yan Matveyev, ahli militer Rusia.
Pada 26 Desember, di Bandara Internasional Baku, tempat keberangkatan pesawat J2-8243, warga membawa bunga untuk mengenang para korban kecelakaan tragis ini.
Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, menyatakan bahwa semua pihak harus menunggu hasil investigasi dari maskapai penerbangan.
“Kita tidak boleh membuat asumsi sebelum penyelidik mengeluarkan kesimpulan. Tentu saja, kita tidak bisa melakukan itu.”
Saat ini, perwakilan dari Kazakhstan, Azerbaijan, dan Rusia telah membentuk komite investigasi untuk menyelidiki penyebab kecelakaan ini. (Hui)
Sumber : NTDTV.com