ETIndonesia. Situasi politik di Tiongkok semakin pelik, dengan beredarnya kabar bahwa kekuasaan militer Xi Jinping telah melemah. Baru-baru ini, upacara promosi jenderal bintang tiga digelar, namun empat jenderal senior yang diharapkan hadir justru tidak tampak. Hal ini dianggap sebagai bukti bahwa kekuasaan Xi mulai dipecah. Analisis menyebutkan bahwa kekacauan internal Partai Komunis Tiongkok (PKT) kini melebihi yang dibayangkan, dan kekacauan besar kemungkinan akan meluas.
Dalam lebih dari setahun terakhir, sejumlah pejabat yang sebelumnya diangkat oleh Xi Jinping justru jatuh dari jabatannya. Mantan Menteri Luar Negeri Qin Gang, dua Menteri Pertahanan—Li Shangfu dan Wei Fenghe—serta dua mantan komandan Pasukan Roket PKT, Li Yuchao dan Zhou Yanning, semuanya tersingkir.
Yang terbaru adalah investigasi terhadap Miao Hua, Direktur Departemen Politik Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), yang merupakan orang dekat Xi.
Banyak pengamat berpendapat bahwa kekuasaan militer Xi Jinping mulai runtuh.
“Kehilangan kekuasaan militer Xi Jinping kini semakin jelas. Salah satu tandanya adalah upacara promosi pangkat jenderal bintang tiga yang diadakan oleh Komisi Militer Pusat PKT,” ujar Tang Jingyuan, komentator politik Tiongkok di AS yang dilaporkan New Tang Dynasty TV, Jumat (27/12/2024).
Pada 23 Desember, Xi Jinping memimpin upacara promosi. Namun, empat pejabat senior, yaitu Komisaris Politik Angkatan Darat Chen Hui, Komandan Angkatan Darat Li Qiaoming, mantan Komisaris Politik Angkatan Darat Qin Shutong, dan Komisaris Politik Angkatan Laut Yuan Huazhi, serta Komandan Pasukan Polisi Bersenjata Wang Chunning, tidak hadir.
“Keempat jenderal ini merupakan anggota Komite Sentral ke-20 dan semuanya diangkat langsung oleh Xi Jinping sebagai sekutunya di militer. Hal ini kembali membuktikan bahwa pembersihan terhadap kelompok pendukung Xi terus berlangsung,” Tang Jingyuan menambahkan.
Wang He, kolumnis Epoch Times, menyatakan: “Saat ini, kejatuhan para pejabat militer, termasuk Miao Hua, bukan sekadar isu antikorupsi, melainkan menunjukkan intensitas persaingan politik internal yang sangat ekstrem.”
Apalagi, baru-baru ini, surat kabar resmi militer PKT menerbitkan empat artikel yang menantang sistem “Ketua Komisi Militer bertanggung jawab penuh” yang dijalankan Xi. Artikel-artikel tersebut menekankan pentingnya “kepemimpinan kolektif.”
“Surat kabar militer PKT secara terbuka memaparkan isu ini, menunjukkan bahwa partai telah memasuki tahap mempersiapkan opini publik untuk melengserkan Xi Jinping,” ujar Tang Jingyuan.
Zhong Yuan, komentator politik, menganalisis bahwa lima perubahan besar bisa terjadi di politik Tiongkok, termasuk jatuhnya Xi Jinping, pemberontakan akibat pembersihan di militer, serta krisis ekonomi yang memicu pemberontakan rakyat. Kekacauan internal yang terjadi melebihi imajinasi, dan kekacauan besar akan segera meluas. “Hari kejatuhan PKT semakin mendekat,” pungkasnya. (Hui)