Berobat ke Dokter Abal-abal, 21 Orang Terjangkit HIV Setelah Disuntik

Epochtimes.id- Setidaknya 21 orang di Unnao Uttar Pradesh, India, dinyatakan positif HIV AIDS setelah diduga seorang dokter abal-abal menggunakan jarum suntik yang sama untuk memberikan suntikan kepada mereka semua.

Melansir dari hindustantimes.com, Selasa (06/02/2018) petugas medis Unnao Dr SP Chaudhary mengatakan bahwa kasus imunodefisiensi terdeteksi setelah departemen kesehatan meluncurkan penyelidikan menyusul laporan “tingginya jumlah kasus HIV” di wilayah tersebut.

“Melihat tingginya jumlah kasus, Dinas Kesehatan membentuk komite dua anggota yang mengunjungi berbagai dusun Bangarmau untuk menyelidiki alasan di balik lonjakan angka tersebut,” katanya.

Chaudhary mengatakan bahwa tim tersebut mengunjungi daerah Premganj dan Chakmirpur di Bangarmau dan mengajukan sebuah laporan – berdasarkan skrining yang diadakan di tiga tempat di Bangarmau dari 24 -27 Januari.

“566 orang diperiksa di antaranya 21 ditemukan terinfeksi HIV,” katanya.

Dia mengatakan, penyelidikan tersebut menemukan seorang Rajendra Kumar, penduduk sebuah desa tetangga, menggunakan satu alat suntik untuk menyuntik dengan perawatan harga rendah.

“Ini adalah alasan di balik peningkatan jumlah kasus HIV secara signifikan.”

Kasus ini sudah dilaporkan ke kantor kepolisian setempat.

Pasien telah dirujuk ke pusat terapi antiretroviral (ART) setempat dengan diberikan kombinasi obat antiretroviral (ARV) untuk menekan secara maksimal HIV dan menghentikan progresnya.

“ART juga mencegah penularan HIV lebih lanjut,” tambahnya.

Menteri Kesehatan setempat Sidharth Nath Singh mengatakan kejadian tersebut sedang diselidiki.

“Tindakan akan diambil terhadap pelaku kejahatan dan mereka yang berpraktek tanpa lisensi. Karena ini adalah titik transit, pembawa HIV cenderung datang ke sana. Jadi kita petakan yang datang ke sana dan menawarkan perawatan kepada mereka,” kata Singh.

India memiliki 2,1 juta orang yang hidup dengan HIV pada akhir tahun 2016, dengan infeksi baru turun menjadi 80.000 pada tahun 2016 dari 150.000 di tahun 2005. Data ini merujuk laporan UNAIDS Ending AIDS 2017. (asr)

Sumber : Hindustantimes