ETIndonesia. NASA mengajukan cara yang lebih murah dan cepat untuk membawa batu dan tanah dari Mars, setelah rencana awalnya membengkak hingga $11 miliar.
Administrator Bill Nelson mempresentasikan skenario yang telah direvisi pada Selasa 7 Januari, kurang dari dua minggu sebelum ia mundur sebagai kepala NASA ketika Presiden terpilih Donald Trump dilantik.
Nelson mengatakan ia telah “mencabut rencana” beberapa bulan lalu terkait rencana pengambilan sampel awal karena biaya yang membengkak dan penundaan pengiriman sampel dari Mars sebelum tahun 2040.
Tahun lalu, NASA meminta industri dan pihak lainnya untuk memberikan opsi yang lebih baik agar sampel yang dikumpulkan dalam tabung seukuran cerutu oleh rover Perseverance NASA bisa sampai ke Bumi pada 2030-an, jauh sebelum astronot mengunjungi planet merah tersebut.
“Kami ingin mengembalikan 30 tabung titanium secepat mungkin dengan biaya termurah,” kata Nelson.
Badan antariksa tersebut mengatakan sedang mempertimbangkan dua opsi dengan biaya sekitar $6 miliar hingga $7 miliar, termasuk salah satu yang menggunakan desain inovatif dari mitra komersial. Jumlah pesawat ruang angkasa dan peluncuran akan tetap sama, tetapi NASA mengatakan opsi yang diusulkan akan menyederhanakan misi.
Keputusan akhir akan dibuat tahun depan, setelah dilakukan studi rekayasa yang merinci masing-masing opsi. Alternatif yang lebih tradisional akan menggunakan metode pendaratan yang sama seperti yang digunakan untuk menurunkan rover Perseverance dan Curiosity NASA ke permukaan Mars—platform yang diarahkan dengan roket yang dikenal sebagai sky crane. Opsi kedua akan mencakup sistem pendaratan yang dikembangkan oleh perusahaan swasta; detail opsi ini masih minim dalam pembaruan terbaru.
Perseverance telah mengumpulkan lebih dari dua lusin sampel sejak pendaratannya pada tahun 2021, dan masih akan mengumpulkan lebih banyak lagi dalam pencarian prioritas tinggi NASA untuk menemukan tanda-tanda kehidupan mikroskopis kuno di Mars. Para ilmuwan ingin menganalisis sampel dari delta sungai kering di planet merah tersebut di laboratorium di Bumi.
Pejabat NASA menekankan bahwa kedua opsi akan menyederhanakan proses dengan membersihkan tabung sampel di permukaan Mars, bukan di pesawat ruang angkasa yang kembali, serta mengganti tenaga surya dengan tenaga nuklir untuk menghadapi badai debu Mars.
Nelson mengatakan keputusan akan diserahkan kepada pemerintahan baru untuk menentukan cara terbaik mengambil sampel Mars, dengan kebutuhan dana yang harus segera tersedia untuk menjalankan misi ini.
Untuk penggantinya, Trump telah mencalonkan miliarder teknologi Jared Isaacman, yang sebelumnya telah dua kali meluncur ke orbit atas biaya pribadinya. “Apa yang kami coba lakukan adalah memberikan opsi terbaik agar mereka dapat melanjutkan dari sini,” kata Nelson.
Oleh Marcia Dunn
Sumber : The Associated Press