Beberapa hari terakhir, berbagai wilayah di Tiongkok melaporkan lonjakan besar jumlah pasien demam yang membuat rumah sakit penuh sesak. Di Rumah Sakit Anak Beijing, antrean darurat harian mencapai lebih dari 1.000 nomor.
ETIndonesia. Video yang beredar di media sosial menunjukkan rumah sakit di Beijing, Tianjin, Shanghai, Jiangsu, Wuhan, dan Sichuan penuh sesak dengan pasien demam, banyak diantaranya anak-anak. Dilaporkan NTD, 10 Januari 2025, Beberapa keluarga bahkan melaporkan seluruh anggota keluarga tertular. Pihak berwenang menyebutkan bahwa ini merupakan wabah influenza A (H1N1).
Menurut laporan Red Star News, seorang ibu di Wuhan bernama Nyonya Kong mengungkapkan bahwa putranya mengalami batuk dan demam. Setelah perawatan di rumah dengan nebulizer dan obat-obatan tidak efektif, mereka pergi ke Unit Gawat Darurat Anak di Rumah Sakit Tongji pada 23 Desember.
“Kami mendaftar pukul 14.20, dan baru dapat konsultasi pukul 17.05,” ungkap Kong. Meski ada empat ruang konsultasi, ruang tunggu penuh sesak hingga tidak ada tempat duduk. Dokter mencurigai influenza dan meresepkan obat oseltamivir untuk diminum di rumah.
Nyonya Yang, warga Beijing, juga melaporkan pengalaman serupa setelah anaknya mengalami batuk dan demam. Setelah tiga hari berobat di klinik komunitas tanpa perbaikan, mereka pergi ke Rumah Sakit Wangjing pada 23 Desember. Namun, anaknya kembali demam tinggi sore harinya, memaksa mereka mencari pengobatan di Rumah Sakit Huaxin. Di sana, antrean pasien yang mendaftar masih belum terlayani dan diperkirakan memerlukan waktu tunggu dua hingga tiga jam.
Pada pukul 21.00, mereka akhirnya tiba di Rumah Sakit Anak Beijing dan menerima nomor antrian lebih dari 1000. Setelah menunggu tiga jam, mereka baru dapat konsultasi dengan dokter pukul 00.00 dini hari yang kemudian mendiagnosis anaknya terinfeksi influenza A.
Situasi serupa terjadi di Tianjin, Shanghai, dan berbagai kota lainnya, di mana rumah sakit penuh sesak dengan pasien demam tinggi, termasuk anak-anak yang menderita pneumonia parah hingga meninggal.
Video-video yang beredar di media sosial menunjukkan antrean panjang di banyak rumah sakit hingga tengah malam. Beberapa pasien melaporkan satu keluarga terinfeksi influenza A.
Pada 9 Januari, di Rumah Sakit Jinshan, Shanghai, ruang infus darurat dipenuhi pasien dari berbagai usia. Menurut Wakil Direktur Departemen Gawat Darurat Ding Dongliang, sejak 20 Desember jumlah pasien demam terus meningkat dengan lebih dari 800 pasien menerima infus setiap harinya.
Menurut Pusat Pengendalian Penyakit Menular Tiongkok, saat ini ada peningkatan kasus penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh virus influenza, metapneumovirus manusia (HMPV), dan rhinovirus.
Meningkatnya kasus infeksi di Tiongkok memicu kewaspadaan internasional. CDC Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka memantau laporan peningkatan kasus HMPV di Tiongkok bersama mitra internasional. Negara-negara Asia Tenggara seperti India, Malaysia, dan Kamboja juga mengamati perkembangan tersebut.
Mantan peneliti virus di Institut Penelitian Angkatan Darat AS, Lin Xiaoxu, menyebutkan kekhawatiran komunitas internasional bahwa pemerintah Partai Komunis Tiongkok (PKT) mungkin menyembunyikan kebenaran, yang dapat menyebabkan terulangnya pandemi COVID-19 lima tahun lalu. (Hui)
Sumber : NTDTV.com