Menjelang pelarangan TikTok di Amerika Serikat pada 19 Januari, sejumlah besar pengguna TikTok di AS telah beralih ke platform media sosial Tiongkok lainnya, Xiaohongshu (Little Red Book). Namun, apakah pengguna asing di Xiaohongshu bisa lepas dari sensor Partai Komunis Tiongkok (PKT)? Berikut laporan analisisnya
ETIndonesia. Menjelang larangan TikTok di AS, sekelompok pengguna yang menyebut diri mereka “pengungsi TikTok” telah membanjiri aplikasi Xiaohongshu. Akibatnya, Xiaohongshu minggu ini melonjak ke puncak daftar unduhan di toko aplikasi AS.
“Platform ini memiliki sifat manipulatif yang sangat kuat, yang sejalan dengan gaya hidup yang sepenuhnya dikendalikan oleh rezim terorisme negara Tiongkok saat ini. Karena di sana, semua pilihan sudah ditentukan untuk Anda, dan Anda berpikir bahwa Anda membuat pilihan sendiri,” ujar Sheng Xue, Penulis Tionghoa dan Wakil Ketua Global Aliansi untuk Demokrasi.
Dengan masuknya sejumlah besar pengguna asing, Xiaohongshu dilaporkan sedang mengembangkan fitur terjemahan secara mendesak dan merekrut penyensor konten berbahasa Inggris, yang memicu diskusi luas.
“Tahukah Anda apa itu Xiaohongshu? Sebagai seseorang yang lahir dan besar di Tiongkok, saya tahu Xiaohongshu. Saat kecil, setiap orang harus memiliki buku kecil yang disebut ‘Kutipan dari Ketua Mao’ (pemimpin Partai Komunis sebelumnya), yang biasa disebut sebagai Xiaohongshu,” kata Sheng Xue.
Sejumlah pengguna melaporkan bahwa setelah bergabung dengan Xiaohongshu, mereka mengalami sensor ketat. Beberapa pengguna yang memposting foto Tank Man dari tragedi Tiananmen dan kritik terhadap Partai Komunis, melaporkan bahwa postingan mereka segera dihapus dan akun mereka diblokir.
“Di bawah pemerintahan Partai Komunis Tiongkok, tidak mungkin ada ruang yang benar-benar bebas,” kata Liang Shaohua, Mantan Pengacara Beijing.
Analisis menunjukkan bahwa Xiaohongshu adalah bagian dari rencana yang telah disiapkan lama oleh rezim PKT. Masyarakat internasional diimbau untuk mewaspadai infiltrasi PKT ke dalam dunia bebas.
“Partai Komunis Tiongkok telah lama mempersiapkan langkah ini. Jadi, ketika pemerintah AS, terutama setelah Presiden Trump menjabat, mempertimbangkan untuk melarang TikTok, Tiongkok sudah memiliki panduan besar-besaran tentang cara memindahkan pengguna dari TikTok ke Xiaohongshu. Amerika harus melawan ideologi Partai Komunis Tiongkok dan menghentikan infiltrasi serta kerusakan yang mereka lakukan terhadap masyarakat Amerika,” ujar Sheng Xue. (Hui)
Sumber : NTDTV.com