Tinggal Bersama Hewan Peliharaan Melindungi Anak dari Alergi

Membiarkan anak Anda berinteraksi dengan kucing keluarga akan seperti vaksinasi yang memberikan perlindungan dari alergi

Lee Pickett

Tanya: Kami memiliki beberapa kucing dan sering menjadi tempat penitipan anak kucing dari organisasi penyelamat. Saya sedang hamil anak pertama dan tidak ingin anak kami tumbuh alergi terhadap kucing. Saat anak kami masih kecil, haruskah kami berhenti menjadi tempat penitipan dan membatasi akses ke kucing keluarga kami?

Jawab: Sebaliknya. Selama bertahun-tahun, para dokter telah menyadari bahwa alergi jarang terjadi pada anak-anak yang tumbuh di peternakan.

Studi terbaru menunjukkan bahwa keberadaan hewan peliharaan di dalam rumah melindungi anak-anak dari alergi, dan perlindungan ini meningkat seiring jumlah hewan peliharaan.

Sebuah studi mengamati hampir 1.300 anak dari usia 6 bulan hingga 8-9 tahun. Para peneliti mencatat jumlah kucing dan anjing di rumah serta melacak gejala alergi pada anak-anak, termasuk asma, eksim, dan rinitis alergi konjungtivitis, penyebab bersin, hidung meler, dan mata gatal.

Hampir setengah dari anak-anak tanpa hewan peliharaan mengalami alergi. Anak-anak yang tinggal bersama hewan peliharaan sejak bayi secara signifikan lebih jarang mengalami alergi seiring bertambahnya usia.

Memiliki lebih banyak hewan peliharaan di rumah dikaitkan dengan penurunan kejadian alergi. Anak-anak yang tinggal dengan lima atau lebih hewan peliharaan umumnya bebas alergi.

Yang menarik, anak-anak ini terlindungi dari alergi terhadap hewan dan serbuk sari, yang menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh mereka belajar untuk mentoleransi alergen dari hewan itu sendiri serta serbuk sari yang menempel pada bulunya.

Jadi, membiarkan anak Anda berinteraksi dengan kucing keluarga dan anak kucing asuhan akan seperti vaksinasi yang memberikan perlindungan dari alergi.

Tanya: Katie, cocker spaniel saya, memiliki mata yang mengeluarkan cairan kental. Dokter hewannya mendiagnosis mata kering dan meresepkan salep mata. Jika matanya kering, mengapa ada begitu banyak cairan kental yang keluar dari matanya? Tolong jelaskan tentang mata kering.

Jawab: Mata kering, secara resmi disebut KCS atau KeratoConjunctivitis Sicca, adalah kondisi kering (sicca) pada permukaan jernih mata, yang disebut kornea (kerato-), dan konjungtiva, dengan peradangan (-itis).

Mata Katie mengeluarkan cairan kental seperti yang Anda gambarkan karena kelenjar air matanya tidak lagi menghasilkan cukup bagian berair dari air matanya untuk menyeimbangkan komponen lendir dan lemak pada air mata.

Tanda klinis meliputi keluarnya cairan mata yang kental; kemerahan dan pembengkakan pada konjungtiva; kornea yang kering dan tak berkilau; serta pembuluh darah merah atau pigmen gelap pada kornea. KCS menyebabkan rasa sakit, sehingga kebanyakan anjing sering menyipitkan mata.

Penyakit ini memiliki banyak penyebab, termasuk kecenderungan genetik pada beberapa ras, kerusakan kelenjar air mata oleh sistem kekebalan tubuh, kerusakan saraf yang mengontrol kelenjar air mata, hipotiroidisme, diabetes, penyakit Cushing, pengangkatan kelenjar air mata pada kelopak mata ketiga melalui operasi, serta beberapa infeksi virus dan obat-obatan.

Pengobatan paling umum adalah tetes mata atau salep yang meningkatkan produksi air mata, seperti siklosporin atau takrolimus. Obat ini mengurangi rasa sakit dan mengelola penyakit dengan baik, tetapi tidak menyembuhkannya, sehingga terapi seumur hidup diperlukan. Anjing dengan infeksi mata sekunder akibat KCS juga memerlukan tetes mata antibiotik atau salep sampai infeksinya sembuh.

Dalam kasus langka ketika obat-obatan ini tidak efektif, pengobatan melalui pembedahan bisa membantu.

Tanpa terapi yang memadai, rasa sakit akibat KCS akan berlanjut, dan banyak anjing kehilangan penglihatan. Jadi, jika mata Katie tidak kembali normal dan tetap bermasalah, minta dokter hewan Anda untuk memeriksa ulang matanya atau merujuk Anda ke dokter mata hewan.

Pembaca yang terhormat: Kami ingin mendengar dari Anda. Topik apa yang ingin Anda baca? Silakan kirimkan masukan dan tips Anda ke features@epochtimes.nyc

FOKUS DUNIA

NEWS