Wakil Menteri Keamanan Publik Partai Komunis Tiongkok (PKT), Liu Zhongyi, baru-baru ini secara terbuka mengungkapkan bahwa ada puluhan sindikat penipuan online yang beroperasi di Myawaddy, Myanmar, dengan jumlah pekerja lebih dari 100 ribu orang. Orang dalam membocorkan bahwa jaringan penipuan di Myanmar memiliki kedalaman yang luar biasa. Bahkan, PKT terlibat secara mendalam dalam operasi ini
ETIndonesia. Surat kabar Thailand, The Nation, melaporkan pada 27 Januari, Liu Zhongyi memimpin delegasi PKT ke Bangkok untuk bertemu dengan pemerintah Thailand. Dalam pertemuan tersebut, ia mengakui bahwa warga Tiongkok mengoperasikan 36 kelompok penipuan online di Myawaddy, Myanmar, yang mempekerjakan lebih dari 100 ribu orang. Ia juga mengatakan bahwa banyak warga Tiongkok tergoda atau diculik ke Myanmar. Bahkan, beberapa bahkan mengalami penyiksaan serta pembunuhan.
Kolumnis Epoch Times, Wang He, mengatakan, “Kementerian Keamanan Publik PKT memiliki kepentingannya sendiri dalam kasus ini. Saat ini, mereka menghadapi tekanan besar di dalam dan luar negeri, sehingga mereka memilih untuk mengungkap beberapa bagian dari skandal ini.”
Jaringan Penipuan dan Kejahatan di Myanmar
Menurut orang dalam, setiap tahun setidaknya 70 ribu warga Tiongkok tertipu dan dibawa ke kawasan penipuan di Myanmar. Beberapa di antaranya dibunuh dan diambil organ tubuhnya, sementara perempuan diperkosa.
Seorang sumber bernama Li Yong (nama samaran) mengungkapkan, “Zona penipuan ini dikelola oleh orang Tiongkok, pelaku penipuannya juga orang Tiongkok. Banyak dari mereka yang keluar negeri mengikuti inisiatif ‘Belt and Road’ (BRI). Mereka bisa mendapatkan proyek-proyek utama dari BRI karena dukungan ‘anak merah’ (elite PKT). Mereka diberi hak istimewa dan mendapat perlindungan dari Kementerian Keamanan Publik PKT.”
Li Yong juga mengungkap bahwa berbagai faksi dalam PKT memanfaatkan perlindungan BRI untuk mencari keuntungan. Infrastruktur listrik, komunikasi, dan jaringan internet di zona penipuan ini semuanya disediakan oleh PKT. Selain penipuan, area ini juga menjadi sarang prostitusi, perjudian, dan narkoba.
“Mengapa PKT menciptakan Belt and Road Initiative? Secara resmi, mereka menyebutnya sebagai solusi untuk kelebihan kapasitas industri dalam negeri dan cara untuk memperoleh devisa. Namun, sebenarnya mereka mengincar tanah di negara-negara mitra BRI sebagai bentuk kolonisasi. Mereka mengirim warga Tiongkok untuk menduduki daerah tersebut—itulah strategi utama mereka.”
PKT Melindungi Zona Penipuan di Negara-Negara BRI
Li Yong lebih lanjut mengungkapkan bahwa semua negara yang terlibat dalam BRI memiliki zona penipuan yang dilindungi oleh PKT.
Wang He menambahkan, “Saat ini, semua pihak ingin menghasilkan uang dari bisnis ilegal ini, dan warga Tiongkok menjadi korban utama. Berbagai faksi dalam PKT juga terlibat dalam operasi ini.”
“Akar masalahnya tetap berada pada PKT itu sendiri. Jika tidak ada dukungan dari pemerintah dan aparat keamanan, operasi dalam skala sebesar ini tidak mungkin terjadi. Mereka menggabungkan kekuatan jahat di pemerintahan dan masyarakat untuk menciptakan rantai industri kejahatan yang menghancurkan rakyatnya sendiri.” (Hui)
Sumber : NTDTV.com