Menlu Rubio Kunjungi Panama, Presiden Panama Sebut Tak Akan Perbarui Belt and Road Initiative

Pada Sabtu lalu (1 Februari), Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, tiba di Panama untuk memulai serangkaian kunjungan ke beberapa negara di Amerika Selatan. Sebelumnya, Presiden Trump pernah berencana untuk merebut kembali kendali atas Kanal Panama, yang membuat kunjungan Rubio menjadi perhatian besar

ETIndonesia. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, tiba di Panama pada  Sabtu lalu untuk melakukan kunjungan luar negeri pertama sejak menjabat.

Pada Minggu, Menteri Luar Negeri Panama, Javier Martinez-Acha, menyambut Rubio di Istana Las Garzas (Palacio De Las Garzas). Keduanya berjabat tangan dan saling berbincang.

Kemudian, Rubio dan Presiden Panama, Jose Raul Mulino, serta pejabat lainnya mengadakan pertemuan mengenai isu-isu imigrasi, perdagangan, dan cara-cara mengatasi ancaman infiltrasi PKT.

Setelah pertemuan dengan Rubio, Presiden Mulino menyatakan bahwa terkait dengan kekhawatiran AS mengenai perusahaan Tiongkok yang mengoperasikan dua pelabuhan di Kanal Panama, lembaga audit Panama telah memulai penyelidikan audit dan negara tersebut akan mengambil langkah lebih lanjut berdasarkan hasil audit tersebut.

Pada hari itu, Mulino juga mengumumkan bahwa Memorandum of Understanding (MoU) terkait Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) yang ditandatangani dengan PKT pada tahun 2017, tidak akan diperpanjang.

Presiden Panama, Mulino: “Pemerintah kami tidak akan memperbarui Memorandum of Understanding terkait Belt and Road yang ditandatangani pada tahun 2017.”

Setelah kunjungannya ke Panama, Rubio akan melanjutkan perjalanan ke El Salvador, Kosta Rika, Guatemala, dan Republik Dominika. Koordinasi dengan negara-negara Amerika Tengah dan Selatan untuk menghentikan imigrasi ilegal juga menjadi fokus utama dalam kunjungan Rubio kali ini. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS