Politico dan The New York Times Terima Dana Miliaran dari Pemerintah AS, Picu Kontroversi

ETIndonesia.  Terungkapnya pendanaan besar dari Badan Pembangunan Internasional AS (United States Agency for International Development, USAID) kepada media seperti The New York Times dan Politico memicu perdebatan di Amerika Serikat. Pengungkapan ini muncul setelah pemerintahan Trump menutup USAID, menimbulkan pertanyaan mengenai independensi media yang menerima dana federal.

Pada  Kamis, Trump menulis di platform Truth Social: “USAID dan lembaga lainnya tampaknya telah kehilangan miliaran dolar, sebagian besar masuk ke media berita palsu. Politico tampaknya menerima US$8 juta, New York Times juga menerima dana? Siapa lagi yang menerima uang ini? Ini mungkin skandal terbesar dalam sejarah!”

Sementara itu, jurnalis AS Benny Johnson mengungkap di platform X bahwa Politico untuk pertama kalinya gagal membayar gaji karyawannya tepat waktu.

Johnson juga membagikan tangkapan layar email internal Politico yang memberitahukan kepada  karyawan tentang keterlambatan pembayaran gaji. Email itu menyebutkan bahwa keterlambatan disebabkan oleh masalah teknis, tetapi Johnson mengisyaratkan bahwa hal ini mungkin terkait langsung dengan penghentian pendanaan dari USAID.

Di sisi lain, jurnalis AS Ian Miles Cheong menulis di X: “Pemerintah AS telah memberikan puluhan juta dolar kepada The New York Times dalam lima tahun terakhir. Sebagian besar dana berasal dari Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat AS, sebesar US$26,9 juta, diikuti oleh National Science Foundation, sebesar US$19,15 juta.”

Elon Musk, yang menjabat sebagai Kepala Kantor Efisiensi Pemerintah AS (DOGE), juga mengomentari situasi ini pada Rabu: “Keadaan seperti ini tidak akan bertahan lama. Ini jelas merupakan pemborosan pajak dalam jumlah besar!” (Hui)

Sumber : NTDTV.com

FOKUS DUNIA

NEWS