EtIndonesia. Pemadaman listrik nasional yang menyebabkan banyak orang tidak mendapatkan udara sejuk selama hari yang sangat panas di Sri Lanka telah disalahkan pada seekor monyet nakal yang memanjat ke sebuah pembangkit listrik di selatan ibu kota Kolombo.
Pemadaman listrik terjadi sekitar tengah hari Minggu tepat saat suhu mencapai puncaknya pada hari itu sekitar 86 derajat Fahrenheit. Pemadaman listrik ini menyebabkan seluruh negara, yang dihuni oleh sekitar 22 juta orang, tanpa listrik dan membahayakan fasilitas-fasilitas utama termasuk rumah sakit dan pabrik pemurnian air.
“Seekor monyet bersentuhan dengan transformator jaringan kami, yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam sistem tenaga listrik,” menteri energi, Kumara Jayakody, menjelaskan kepada wartawan.
![](https://etindonesia.com/wp-content/uploads/2025/02/Pemadaman-Listrik-Nasional-1.jpg)
Daerah tanpa generator masih gelap saat malam tiba.
Dewan Listrik Ceylon, yang merupakan rumah bagi jaringan yang ganggu oleh seekor monyet, mengeluarkan permintaan maaf tetapi tidak menyinggung bagaimana tepatnya seekor hewan kecil dapat menyebabkan bencana seperti itu.
Sri Lanka telah lama berjuang dengan keamanan energi, dengan para ahli secara konsisten memperingatkan bahwa jaringan listriknya sudah ketinggalan zaman dan rentan terhadap gangguan.
![](https://etindonesia.com/wp-content/uploads/2025/02/Pemadaman-Listrik-Nasional-di-Sri-Lanka-2.jpg)
“Jaringan listrik nasional berada dalam kondisi yang sangat lemah sehingga pemadaman listrik di seluruh pulau dapat terjadi jika ada gangguan di salah satu jaringan kami,” kata seorang insinyur senior yang tidak disebutkan namanya seperti dikutip oleh Daily Mirror.
Pada tahun 2022, negara itu mengalami pemadaman listrik bergilir selama krisis ekonomi yang mendalam ditambah dengan kekurangan bahan bakar yang memaksa pihak berwenang untuk membatasi listrik hingga 13 jam setiap hari.
Namun, warga Sri Lanka tidak terganggu, dan menggunakan media sosial untuk mengolok-olok jaringan listrik negara mereka yang rapuh.
![](https://etindonesia.com/wp-content/uploads/2025/02/Pemadaman-Listrik-Nasional-di-Sri-Lanka-3.jpg)
“Satu monyet = kekacauan total. Saatnya memikirkan ulang infrastruktur?” tulis seorang pengguna.
“Hanya di Sri Lanka seekor monyet dapat memutus seluruh listrik negara,” canda yang lain.
Nasib monyet itu tidak jelas.
Populasi monyet yang berlebihan merupakan masalah yang berkembang di negara itu. Monyet toque, spesies monyet asli Sri Lanka, diperkirakan berkembang pesat di pulau itu dengan populasi sekitar 2 hingga 3 juta ekor dan terus bertambah.
Monyet-monyet ini juga tidak malu-malu dan cenderung menyerbu desa untuk mencari makanan karena manusia terus pindah lebih jauh ke habitat mereka. (yn)
Sumber: nypost