ETIndonesia. Sebuah bus penumpang besar jatuh ke dalam jurang sedalam 20 meter di Kota Guatemala, ibu kota Guatemala, pada 10 Februari 2025. Insiden ini diduga terjadi akibat rem blong, menyebabkan bus menabrak pembatas jalan dan terjun ke jurang. Sedikitnya 54 penumpang tewas dalam kecelakaan tragis ini. Presiden Guatemala, Bernardo Arevalo, mengumumkan hari berkabung nasional.
Setelah kecelakaan terjadi, setengah badan bus tenggelam di sungai di dasar jurang. Beberapa jenazah korban terbawa arus hingga ke hilir, sementara banyak penumpang lainnya terjebak di antara puing-puing bus yang rusak parah, membuat upaya penyelamatan dan evakuasi jenazah semakin sulit.
Rekaman kamera pengawas menunjukkan bahwa bus melintasi Jembatan Belize (Puente Belice) sekitar pukul 04.00 pagi dengan kecepatan lebih dari 60 km/jam. Diduga, kombinasi antara kecepatan tinggi dan kegagalan sistem pengereman menyebabkan bus kehilangan kendali, menabrak mobil kecil sebelum akhirnya menerobos pagar pembatas dan jatuh ke dalam jurang.
Salah Satu Kecelakaan Lalu Lintas Terparah di Amerika Latin
Kecelakaan ini menjadi salah satu insiden lalu lintas paling mematikan di Amerika Latin dalam beberapa tahun terakhir.
Juru bicara pemadam kebakaran Guatemala melaporkan bahwa sejauh ini, pihak berwenang telah menemukan 36 jenazah laki-laki dan 15 jenazah perempuan. Semua korban telah dibawa ke kamar mayat yang didirikan sementara di ibu kota untuk menangani insiden ini.
Tim penyelamat, termasuk polisi, pemadam kebakaran, dan Palang Merah, masih bekerja di lokasi untuk membersihkan reruntuhan dan menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut.
Presiden Arevalo mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari dan telah mengerahkan pasukan militer serta badan penanggulangan bencana untuk membantu operasi penyelamatan.
Menurut laporan awal dari otoritas setempat, bus yang mengalami kecelakaan memiliki izin operasional yang sah, tetapi sang pengemudi tidak memiliki lisensi resmi untuk mengemudikan bus besar.
Masalah Transportasi Umum di Guatemala
Tragedi ini menyoroti buruknya sistem transportasi umum di Guatemala yang sudah lama tidak terkelola dengan baik dan menjadi ancaman bagi keselamatan publik. Surat kabar Prensa Libre mengkritik lemahnya pengawasan pemerintah terhadap sistem transportasi.
Saat ini, terdapat sekitar 43.000 bus penumpang yang beroperasi di Guatemala, tetapi hanya 9 petugas dari departemen transportasi yang bertanggung jawab untuk mengawasi sekitar 23.000 bus berizin, sementara 20.000 lainnya merupakan bus ilegal yang tetap beroperasi tanpa pengawasan.
Sebagian besar bus di negara ini sudah tua dengan usia rata-rata lebih dari 20 tahun. Misalnya, bus yang mengalami kecelakaan dalam insiden ini diproduksi pada tahun 1995, menjadikannya hampir berusia 30 tahun. Selain kurangnya perawatan dan tingginya tingkat kerusakan, bus-bus tua ini juga menjadi sumber utama polusi udara akibat emisi gas buangnya yang berlebihan.
Para pengemudi sering melanggar peraturan lalu lintas, mengemudi dengan kecepatan tinggi, dan kerap menyebabkan kecelakaan fatal. Namun, lemahnya penegakan hukum membuat masalah ini terus berlanjut.
Investigasi Prensa Libre menemukan bahwa undang-undang lalu lintas di Guatemala penuh dengan celah hukum. Sebagai contoh, bus hanya perlu menjalani satu kali pemeriksaan teknis sebelum mulai beroperasi. Setelah itu, pemeriksaan ulang hanya dilakukan jika kendaraan berpindah tangan atau didaftarkan ulang, yang berarti bisa berpuluh-puluh tahun tanpa inspeksi sama sekali. Selain itu, tidak ada kebijakan pemerintah untuk memperbarui armada kendaraan atau sistem inspeksi berkala, yang semakin memperburuk kondisi transportasi publik.
Sejarah Kecelakaan Bus Tragis di Guatemala
Dalam beberapa tahun terakhir, Guatemala telah mengalami berbagai kecelakaan bus besar yang menewaskan puluhan orang:
- Desember 2019: Sebuah bus kehilangan kendali di tikungan dan menabrak truk, menewaskan 22 orang.
- September 2013: Sebuah bus yang kelebihan kapasitas melaju terlalu cepat, kehilangan kendali, dan jatuh ke jurang sedalam 200 meter, menyebabkan 50 orang tewas.
- Februari 2008: Bus lain mengalami kecelakaan akibat pengemudi yang ngebut, mengakibatkan 48 orang tewas dan 27 lainnya luka berat.
Tragedi terbaru ini semakin menegaskan perlunya reformasi sistem transportasi publik di Guatemala untuk menghindari kejadian serupa di masa depan. (Hui)
Sumber : NTDTV.com