Tiongkok Dilanda Flu Burung Patogen Tinggi, Whistleblower Memberikan Peringatan

ETIndonesia. Pada 11 Februari 2025, The Epoch Times melaporkan bahwa seorang karyawan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Tiongkok mengkonfirmasi adanya kasus infeksi flu burung pada manusia di Shanxi. Namun, data spesifik mengenai jumlah infeksi dan kematian belum diketahui.

Pada 22 Januari, berita kesehatan Thailand melaporkan bahwa menurut perkiraan staf CDC Shanxi, terdapat sekitar 2.000 orang yang terinfeksi flu burung H5N1, dengan 300 di antaranya meninggal dunia.

Pada 15 Januari, Pusat Pengendalian Penyakit Distrik Yingze, Shanxi, telah memulai putaran pertama pemantauan flu burung pada manusia untuk tahun 2025.

BACA JUGA : Shanghai Larang Perdagangan Unggas Hidup, Wabah Flu Burung dan Virus Lainnya Picu Kewaspadaan Internasional

BACA JUGA : Banyak Provinsi di Daratan Tiongkok Dilanda Flu Burung, Peternakan Terdampak, PKT Menyembunyikannya

Mantan kepala laboratorium virologi di Institut Penelitian Angkatan Darat AS, Lin Xiaoxu, menyatakan, “Ini menunjukkan bahwa daerah Taiyuan, Shanxi, telah menyadari ancaman infeksi flu burung pada manusia. Selain itu, Shanxi sebelumnya juga pernah melaporkan kasus infeksi flu burung H5N1 dan H7N9 pada manusia. Keputusan untuk melakukan pemantauan pencegahan flu burung pada Januari menunjukkan bahwa sudah ada kasus infeksi flu burung di daerah tersebut, dan kemungkinan besar jenisnya sangat patogenik.”

Seorang profesional yang bekerja di bidang pencegahan epidemi juga mengkonfirmasi kepada The Epoch Times bahwa dia telah menangani lebih dari seratus kasus flu burung H5N1, dengan tingkat kematian 68-69%. Beberapa provinsi di Tiongkok telah membangun zona isolasi untuk menangani wabah ini.

BACA JUGA : Wabah Flu Burung Mematikan di Tiongkok, Dokter Sebut Situasi Hampir Tak Terkendali

Pada 23 Januari, seorang whistleblower juga mengungkapkan secara online bahwa seluruh zona isolasi di berbagai daerah telah selesai dibangun, bahkan beberapa sedang diperluas.

Seorang warga Wuhan juga melaporkan bahwa beberapa waktu lalu, orang-orang dengan pakaian pelindung putih terlihat melakukan pemantauan lingkungan di sekitar tempat sampah di kota tersebut.

Whistleblower lain menyatakan bahwa Pusat Pengendalian Penyakit Wuhan mengkonfirmasi bahwa mereka sedang melakukan pemantauan flu burung. Namun, hingga saat ini, pemerintah PKT belum mengungkapkan situasi ini ke publik.

Professor Liu, seorang dokter pengobatan tradisional Tiongkok di sebuah perguruan tinggi negeri di Kanada, berkomentar, “Ini adalah gaya khas pemerintah PKT. Dari wabah SARS pada 2003, di mana Menteri Kesehatan saat itu, Zhang Wenkang, menyangkal bahaya epidemi, hingga pandemi COVID-19 pada 2019 yang juga disembunyikan, menyebabkan banyak kematian dan dampak ekonomi yang besar di berbagai negara. Dunia seharusnya belajar dari peristiwa-peristiwa ini.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS