EtIndonesia. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan tekadnya pada Minggu lalu bahwa dengan dukungan dari Presiden AS, Donald Trump, Israel akan menyelesaikan misinya terhadap Iran. Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, yang sedang berkunjung ke Israel, juga menekankan bahwa Iran adalah “masalah besar” yang harus segera diselesaikan.
Menurut laporan CNN pada 17 Februari, Netanyahu menyatakan bahwa dalam 16 bulan terakhir, Israel telah memberikan pukulan telak terhadap “poros teror Iran”. dia menegaskan bahwa dengan kepemimpinan Trump yang kuat, Israel akan mampu menuntaskan misinya dalam menghadapi ancaman Iran.
Rubio juga menambahkan bahwa Iran berada di balik berbagai kelompok dan konflik di Timur Tengah, termasuk Hamas, Hizbullah, kekerasan di Tepi Barat, krisis di Suriah, serta milisi di Irak. Dia menegaskan bahwa “masalah Iran” harus segera diatasi.
Sumber yang mengetahui situasi ini mengungkapkan bahwa badan intelijen AS baru-baru ini memperingatkan, Israel kemungkinan besar akan berusaha menyerang fasilitas utama dalam program nuklir Iran tahun ini.
Namun, langkah Israel ini bertolak belakang dengan strategi Trump, yang saat ini ingin mencapai kesepakatan damai dengan Teheran. Peringatan intelijen AS menyoroti bahwa serangan besar-besaran terhadap fasilitas nuklir Iran dapat meningkatkan risiko pecahnya perang skala besar di Timur Tengah.
Laporan intelijen lainnya juga menyebutkan bahwa Israel masih berupaya mencapai tujuan yang lebih luas, yaitu menggulingkan rezim di Iran. Netanyahu mengatakan bahwa dia memiliki strategi yang sejalan dengan Trump dalam menangani situasi di Gaza dan masa depannya. Dia bahkan memperingatkan bahwa jika para sandera yang ditahan oleh Hamas tidak dibebaskan, maka Israel akan “membuka pintu neraka.”
Di sisi lain, Trump bulan ini mengusulkan agar AS mengambil alih kendali penuh atas Jalur Gaza dan secara permanen menyingkirkan warga Palestina dari wilayah tersebut. Usulan ini memicu protes keras di berbagai belahan dunia.
Netanyahu mengungkapkan bahwa dia telah mengetahui rencana Trump tersebut sebelum diumumkan ke publik. Ia menegaskan bahwa rencana tersebut adalah “satu-satunya solusi yang masuk akal” untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi warga Gaza dan Israel.(jhn/yn)