EtIndonesia. Menurut laporan Moscow Times, Dana Kekayaan Negara Rusia (Russia National Wealth Fund) kehilangan ratusan ton emas pada tahun 2024. Laporan ini menyebutkan bahwa dana yang dijuluki sebagai “celengan Rusia” tersebut kini mulai mengering. Terkait hal ini, Kementerian Keuangan Rusia memberikan penjelasan bahwa penurunan jumlah emas tersebut disebabkan oleh penjualan emas untuk mendanai investasi di perusahaan milik negara dan tujuan lainnya.
Emas Dana Kekayaan Negara Rusia Hilang Lebih dari Seratus Ton dalam Setahun
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa per 1 Januari 2025, jumlah cadangan emas dalam Dana Kekayaan Negara Rusia hanya tersisa 187,7 ton, padahal pada awal tahun 2024 masih tercatat 358,9 ton. Artinya, cadangan emas Rusia berkurang sebanyak 171,2 ton, atau sekitar 48% dalam setahun.
Menariknya, Kementerian Keuangan Rusia hanya melaporkan penjualan emas pada satu kesempatan pada tahun 2024, yaitu pada bulan Desember, ketika 58,9 ton emas dijual untuk menutupi defisit anggaran. Ini berarti, jika mengurangi 58,9 ton yang telah dijual, masih ada 112,3 ton emas yang hilang tanpa penjelasan, yang menurut laporan merupakan sekitar sepertiga dari cadangan emas yang dimiliki pada awal tahun tersebut.
Selain itu, analisis lebih lanjut terhadap pergerakan cadangan emas setiap bulannya menunjukkan adanya penurunan yang signifikan setiap bulan. Laporan tersebut mengidentifikasi kehilangan emas pada bulan-bulan berikut: Februari 0,9 ton, Maret 23,2 ton, April 0,5 ton, Mei 4,7 ton, Juni 14,2 ton, Juli 4,7 ton, Agustus 5,6 ton, September 1,2 ton, Oktober 8,5 ton, dan November 4 ton. Pemerintah Rusia tidak memberikan penjelasan mengenai penjualan emas pada bulan-bulan ini.
Laporan Moscow Times mengomentari bahwa Dana Kekayaan Negara Rusia yang selama ini diuntungkan dari perdagangan minyak dan memiliki julukan “celengan” atau “tabungan” kini mulai mengering. Ini mengindikasikan bahwa pengelolaan dana tersebut sedang menghadapi tantangan besar.
Respon Kementerian Keuangan Rusia
Menanggapi laporan tersebut, Kementerian Keuangan Rusia mengonfirmasi bahwa mereka mungkin telah menjual sejumlah emas dan merencanakan untuk menginvestasikannya dalam mendukung sektor-sektor ekonomi domestik yang penting bagi Rusia.
Dari data yang dikutip oleh Moscow Times, Kementerian Keuangan Rusia tercatat telah melakukan investasi besar pada tahun 2024, termasuk investasi sebesar 3400 miliar rubel ke Rostec, 2360 miliar rubel ke Bank Ekonomi Luar Negeri, dan sejumlah investasi lainnya ke perusahaan-perusahaan milik negara seperti perusahaan transportasi dan bank.
Dana Kekayaan Negara Rusia Mengalami Penurunan Signifikan
Selain itu, laporan tersebut juga mencatat bahwa sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina pada 2022, aliran dana ke Dana Kekayaan Negara Rusia mengalami penurunan drastis. Selama tiga tahun terakhir, aset likuid dana ini telah menyusut hingga 760 miliar dolar AS, dengan sisa dana yang hanya tersisa sekitar 375 miliar dolar AS pada awal 2025—terendah sejak dana ini didirikan pada tahun 2008.Menurut laporan dari The Odessa Journal, sebuah media Ukraina berbahasa Inggris, Badan Intelijen Luar Negeri Ukraina (Ukrainian Foreign Intelligence Service) menyatakan bahwa penurunan besar cadangan emas ini adalah akibat dari penjualan emas oleh Kementerian Keuangan Rusia untuk menutupi defisit anggaran, yang mencerminkan krisis finansial yang dipicu oleh perang Rusia-Ukraina dan sanksi Barat terhadap Rusia. (jhn/yn)