EtIndonesia. Pada Sabtu (22/2/2025), tahap pertama pertukaran sandera dalam perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas mencapai pertukaran terakhirnya. Hamas membebaskan enam sandera, sementara Israel membebaskan 602 tahanan Palestina sebagai imbalan. Terkait kontroversi sebelumnya mengenai pengembalian jenazah sandera, keluarga korban pada Sabtu mengonfirmasi bahwa jenazah yang dikembalikan adalah milik Shiri Bibas.
Ketika iring-iringan kendaraan yang membawa sandera Israel yang dibebaskan, Tal Shoham dan Avira Mengistu, melintas, warga Israel yang berjejer di sepanjang jalan bersorak merayakan pembebasan mereka.
Pada Sabtu, Hamas pertama-tama membebaskan dua orang, diikuti oleh tiga orang lainnya, termasuk Elia Cohen (27 tahun), Omar Shem Tov (22 tahun), dan Omar Wenket (23 tahun).
Sandera terakhir yang dibebaskan adalah Hisham Saeed (36 tahun), yang dipenjara setelah memasuki Gaza sendirian beberapa tahun lalu. Keluarga Hisham, termasuk Ayish Saeed, turut menanti dengan penuh harapan untuk menyambut kepulangannya.
Ayish Saeed, keluarga sandera Israel, mengatakan: “Kami telah menunggu hari ini selama bertahun-tahun, tepatnya 10 tahun. Kami berharap dia bisa pulang dan semuanya akan menjadi lebih baik. Kami juga berharap dia dalam keadaan sehat.”
Keluarga sandera lainnya, Tal Shoham, dengan penuh perhatian menyaksikan siaran langsung di televisi dan bersorak gembira saat melihat Shoham dibebaskan.
Terkait insiden pada Kamis (20 Februari) ketika Hamas mengembalikan empat jenazah sandera, namun salah satunya bukan Shiri Bibas, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Jumat (21 Februari) menuduh Hamas telah melanggar perjanjian gencatan senjata secara sengaja dan memperingatkan bahwa Hamas harus membayar harga atas tindakan tersebut. Setelah protes keras dari pihak Israel, Hamas akhirnya mengembalikan jenazah yang benar.
Pada Sabtu pagi, keluarga Bibas mengonfirmasi bahwa ahli forensik Israel telah memastikan jenazah yang dikembalikan adalah milik Shiri Bibas. (Hui)
Sumber : NTDTV.com