EtIndonesia. Militer Israel mengumumkan bahwa sirene peringatan berbunyi di beberapa wilayah Israel pada Kamis (20/3/2025). “Sebuah rudal yang ditembakkan dari Yaman telah berhasil dicegat sebelum memasuki wilayah Israel,” kata pernyataan resmi. Saat ini, belum ada laporan korban jiwa atau luka-luka.
Kelompok pemberontak Houthi di Yaman, yang didukung oleh Iran, mengklaim telah menargetkan Bandara Ben Gurion di dekat Tel Aviv dengan peluru kendali balistik hipersonik. Selain itu, mereka juga kembali menyerang kelompok kapal induk Amerika Serikat yang beroperasi di Laut Merah.
Menurut pernyataan kelompok Houthi, beberapa anggotanya tewas dalam serangan balasan. Juru bicara Houthi, Yahya Saree, mengancam akan memperluas daftar target serangan mereka dalam waktu dekat.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka berhasil mencegat satu rudal dan sedang menyelidiki laporan mengenai peluncuran rudal lainnya. Mereka juga membenarkan bahwa kelompok Houthi telah menembakkan peluru kendali balistik ke arah Israel.
Serangan ini menyebabkan Bandara Ben Gurion menghentikan sementara operasionalnya.
Menurut laporan BBC, lembaga pertahanan sipil di Gaza yang dikendalikan oleh Hamas menyatakan bahwa serangan Israel pada Kamis (20 Maret) dini hari telah menewaskan sedikitnya 10 orang.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebutkan bahwa pasukan mereka telah memasuki Koridor Netzarim, yang membentang di bagian utara dan selatan Jalur Gaza.
Sebelumnya, Israel mengumumkan akan melancarkan operasi darat baru di Gaza dan mengeluarkan “peringatan terakhir” kepada warga Gaza. Mereka menuntut agar sandera yang tersisa dikembalikan dan Hamas digulingkan.
Sejak pecahnya perang di Gaza, kelompok Houthi terus menyerang kapal-kapal yang melintasi Laut Merah serta meluncurkan serangan ke Israel dengan dalih mendukung rakyat Palestina.
Selama gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dimulai pada pertengahan Januari, kelompok Houthi sempat menghentikan serangannya. Namun, setelah serangan udara mematikan AS terhadap Yaman pada 15 Maret, mereka kembali menyerang dengan rudal dan drone.
Amerika Serikat t bersumpah untuk menggunakan kekuatan yang mematikan dan luar biasa terhadap pemberontak Houthi hingga mereka berhenti mengancam jalur pelayaran di Laut Merah. Seorang pejabat AS mengatakan bahwa operasi ini bisa berlangsung selama beberapa minggu ke depan. (Hui)
Sumber : NTDTV.com